Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: Minim Sentimen, IHSG Masih Akan Melemah

PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (11/1/2017) masih akan melemah seiring dengan minimnya sentimen.
Suasana di sebuah kantor sekuritas /JIBI-Rahmatullah
Suasana di sebuah kantor sekuritas /JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini,  Rabu (11/1/2017) masih akan melemah seiring dengan minimnya sentimen.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal, IHSG mengkonfirmasi pola bearish engulfing yang terbentuk sebelumnya pasca pulled back pada target fibonacci 61.8%.

Indikator stochastic berpola dead-cross diarea jenuh beli seiring pergerakan IHSG yang terlihat menguji support MA7 sebagai konfirmasi lebih lanjut dari phase distribusi.

"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak menekan dengan range pergerakan 5.240-5.350," katanya dalam riset.

Sejumlah saham yang masih menjadi perhatian diantaranya AALI, ANTM, JPFA, LSIP, BJBR, ISAT, dan TINS.

Kemarin,  IHSG melanjutkan pelemahannya dengan ditutup turun -6,44 poin sebesar -0,12% di level 5.309,92 dengan volume yang cenderung moderate.

Indeks sektor perdagangan dan jasa memimpin pelemahan dengan melemah -0,86% pada perdagangan hari ini sedangkan Indeks sektor pertanian melonjak 0.72% setelah beberapa harga komoditas pertanian mengalami trend positif diawal tahun.

Dia menilai, data tingkat penjualan ritel yang tumbuh lebih tinggi YoY di level 10% dari 7,6% di periode sebelumnya menjadi sedikit penahan tekanan aksi jual investor pada perdagangan kemarin. 

Sementara, bursa Eropa dibuka melanjutkan trend negatif nya. Kecemasan telah kembali ke pasar di tahun baru menyusul rencana-rencana kebijakan Trump yang membuat nilai tukar dolar AS kembali jatuh dihari kedua dan Pound telah terpukul oleh kecemasan bangkit kembali atas implikasi dari Brexit.

Minimnya sentimen ekonomi pada perdagangan selanjutnya membuat investor cenderung memperhatikan perkembangan fluktuasi mata uang dan komoditas.

"Di mana pada akan rilis data persediaan minyak mentah di AS dan beberapa spekulasi rencana-rencana kebijakan Trump untuk AS."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper