Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (10/1/2017) bergerak positif didorong oleh sejumlah rilis data domestik.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan indeks dolar AS kembali terkoreksi bersamaan dengan turunnya imbal hasil US Treasury. Pesimisme terhadap dolar hadir menjelang inagurasi Trump pada 20 Januari 2017 mendatang.
Di sisi lain harga minyak turun merespon kenaikan data pasokan minyak mentah. Sementara, fokus tertuju pada data inflasi Tiongkok pada pagi ini yang diperkirakan turun.
Adapun, rupiah stabil pada perdagangan Senin di tengah penguatan dolar di pasar Asia, menandakan semakin mendominasinya sentimen positif.
Selain inflasi Januari 2017 yang diperkirakan naik, fokus masih tertuju dengan prospek keseimbangan fiskal di 2017 yang jika realisasi pendapatan tidak tercapai, prospek pertumbuhan ekonomi bisa terancam – tax amnesty periode III ditunggu perkembangannya.
“Naiknya cadangan devisa Des16 akan menambah faktor positif untuk rupiah ke depan,” paparnya dalam riset.