Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Selasa (3/1/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- TKIM Tingkatkan Modal Anak Usaha
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) melakukan peningkatan modal ke anak usahanya PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) dengan kepemilikan 99,9%. Peningkatan modal dasar dilakukan SHJ dari Rp12,02 miliar menjadi Rp800 miliar. SHJ juga meningkatkan modal ditempatkan dari Rp12,00 miliar menjadi Rp369,50 miliar. Peningkatan modal di anak perusahaan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan.
- BIPP Tambah Modal Pada Dua Anak Usaha
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP) melakukan tambahan setoran modal ke PT Tridaya Investindo dan PT Asri Kencana Gemilang. Penyetoran modal ke Tri Daya Investindo sebesar Rp76,5 miliar sehingga total modal disetor Tri Daya menjadi Rp144 miliar. Sedangkan setoran perseroan ke PT Asri Kencana Gemilang sebesar Rp16 miliar sehingga total modal disetor dan ditempatkan PT Asri Kencana Gemilang menjadi Rp41 miliar. Kedua anak usaha ini adalah anak usaha perseroan dengan kepemilikan 99,9%. Adapun tujuan dari penambahan modal guna menambah modal kerja anak-anak perusahaan.
- SAME Tambah Penyertaan Modal Pada Anak Usaha
PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) melakukan penambahan penyertaan modal pada anak perusahaan yaitu PT Sarana Meditama Anugerah (SMA) yang sahamnya dimiliki 99,99% dan PT Sarana Meditama Nusantara (SMN) dengan kepemilikan 99,99%. Tambahan modal ke SMA sebanyak 125.000 saham senilai Rp125 miliar dan ke SMN sebanyak 25.000 saham senilai Rp25 miliar dengan cara mengkonversi piutang perusahaan menjadi penyertaan saham. Dengan demikian modal disetor SMA berubah dari Rp10 miliar mnejadi Rp135 miliar dan modal disetor SMN berubah dari Rp10 miliar menjadi Rp35 miliar. Tujuan dari penambahan modal kedua anak usaha tersebut guna memperkuat struktur permodalan dalam mengembangkan bisnisnya.
- BUMI Berencana Rights Issue 37,88 Miliar Saham Baru
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menggelar penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) maksimal sebesar 37,88 miliar saham baru. Nilai transaksi itu diperkirakan mencapai Rp35,1 triliun. Saham baru ini akan diterbitkan dalam proses penawaran umum terbatas (PUT) perseroan dan pelaksanaan Obligasi Wajib Konversi (OWK) oleh para pemegangnya. HMETD yang dilakukan melalui PUT ini kepada pemegang saham perseroan akan meliputi hak untuk membeli saham baru PUT dan OWK. RUPSLB perseroan akan diadakan pada Selasa, 7 Februari 2017. Untuk menghindari keraguan,BUMIberhak untuk mengeluarkan sebagian dari atau seluruh jumlah maksimum saham yang disetujui untuk diterbitkan berdasarkan keputusan RUPSLB tersebut. Nantinya, harga pelaksanaan HMETD final akan ditentukan oleh dewan komisaris perseroan.
- SKBM Turunkan Jumlah Saham Rights Issue
PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) menurunkan jumlah saham rights issue dari 2,29 miliar saham atau 71% menjadi 789,47 juta lembar saham atau 45,74% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nominal Rp100 per lembar. Setiap pemegang 121 saham lama yang tercatat namanya hingga 10 Januari 2017 berhak atas 102 HMETD dimana 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru dengan harga Rp720 per lembar sehingga total dana yang diraih mencapai Rp568,42 miliar. PT Multi Karya Sejati (MKS) selaku pemegang saham pengendali perseroan akan melaksanakan hak sesuai dengan porsi kepemilikan dalam rights issue II yakni sebanyak 59,24 juta lembar.
- BBTN Berencana Terbitkan Obligasi Rp6 Triliun
PT Bank Tabungan Negara Tbk(BBTN) berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp 6 triliun. Aksi korporasi ini akan dilaksanakan dalam dua tahap pada tahun 2017. Skema yang dilakukan antara lain melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB). Tahap pertama penghimpunan dana perseroan ini akan diterbitkan pada kuartal I 2017. Tahap pertama sebesar Rp 3 triliun, kemudian tahap kedua Rp 3 triliun lagi