Bisnis.com, JAKARTA--Gejolak ekonomi membuat PT Rimo International Lestari Tbk. menyusutkan target dana segar penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue) sebanyak 40,59 miliar lembar saham baru senilai Rp4,1 triliun.
Direktur Utama PT Mark Asia Strategic Guntur Pasaribu, selaku penasehat Rimo menuturkan penurunan nilai rights issue RIMO sejalan dengan perkembangan ekonomi, market value dari aset yang mengalami penurunan. Menurutnya, kondisi ekonomi pada tahun lalu, ekonomi jauh baik dari tahun ini.
Target dana rights issue emiten bersandi saham RIMO menyusut dari Rp8,1 triliun, turun menjadi Rp7,52 triliun pada penghujung tahun lalu. Dalam prospektus terbaru, direksi RIMO menjabarkan perseroan hendak menerbitkan 40,59 lembar saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp101 per saham. Dengan rancangan tersebut, RIMO membidik dana sebesar Rp4,1 triliun
"Penurunan nilai rights issue ini akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham sebelumnya di RIMO. Karena RIMO akan membeli saham hanya jadi Rp4,1 triliun, jadi ini membuat uang yang dikeluarkan RIMO menjadi lebih sedikit dibandingkan yang dulu," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (21/12/2016).
Adapun dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk empat pos utama. Pertama, mengakuisisi 99,99% saham PT Hokindo Properti Investama senilai Rp3,95 triliun, membayar kewajiban perseroan Rp45 miliar, modal kerja Rp15,5 miliar, dan modal kerja Hokindo Properti Indonesia Rp50 miliar
Guntur menuturkan telah terjadi kondisi tawar-tawaran dengan pemilik aset. Momentum ini, sambungnya, akan dipakai untuk mengakui saham Hokindo Properti Investama, dengan harapan kondisi pada tahun depan akan meningkat menjadi lebih baik.
Dia pun optimis earning per share (EPS) RIMO akan meningkat dan berpotensi meningkatkan harga saham emiten ritel yang berencana mengakuisisi perusahaan properti.
Dalam aksi korporasi ini, Guntur menuturkan telah ada beberapa pembeli siaga, akan tetapi standby buyer akan ditentukan dalam rapat umum pemegang saham. Saat ini, RIMO telah memilih standby buyer yang tepat.
Kriteria yang ditetapkan sebagai standby buyer yakni perusahaan yang memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnis dan bisa bersinergi dengan RIMO serta entitas anak usaha.