Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Senin (19/12/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- BTEK dapat tambahan pinjaman Rp40 miliar
PT Bumi Teknokultura Tbk (BTEK) mendapatkan tambahan pinjaman dari Octagon Wealth Panel Pte Ltd, suatu perusahaan yang berdasarkan hukum Singapura pada 14 Desember 2016. Jumlah tambahan pinjaman sebesar Rp40.010.000.000 sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Pendanaan pada 25 Juni 2015 lalu antara perseroan yang dilakukan dalam beberapa tahap. Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan modal pada anak perusahaan perseroan yaitu Golden Harvest Cocoa Pte Ltd yang berada di Singapura.
- SMSM anggarkan capex Rp100 miliar
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp100 miliar pada 2017. Dana tersebut dipersiapkan untuk perawatan alat -alat produksi, peremajaan mesin dan cetakan suku cadang. Belanja modal tahun depan lebih banyak untuk kebutuhan reguler. Adapun sumber dana belanja modal 2017, akan berasal dari kas perseroan. Untuk diketahui kas perusahaan pada posisi akhir September 2016 sebesar Rp129,3 miliar. Pendapatan perseroan hingga akhir September 2016 sebesar Rp2,043 triliun dengan laba bersih kuartal III 2016 sebesar Rp328,3 miliar. SMSM menargetkan pada tahun depan pendapatan dapat tumbuh sekitar 5% dibandingkan dengan pencapaian pendapatan pada tahun 2016.
- Anak usaha BSDE dapat pinjaman Rp4,3 triliun
Anak usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Trans Bumi Serbaraja menandatangani perjanjian sindikasi senilai Rp4,3 triliun untuk pembangunan tol Serpong-Balaraja. Kredit dikucurkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Sarana Multi Infrastruktur. BBNI dan BMRI akan bertindak sebagai join mandated lead arranger dalam kredit sindikasi ini. Konstruksi tol Serpong-Balaraja diharapkan dapat dimulai pada awal 2017. Proses pembebasan lahan telah mencapai 80%. Pinjaman sindikasi yang diperoleh Trans Serbaraja merupakan porsi pinjaman sebesar 70% dari total kebutuhan investasi sebanyak Rp6 triliun. Ruas Serpong-Balaraja akan dibangun sepanjang 36 km dalam tiga seksi.
- Per September, laba bersih CSAP tumbuh 207%
Pada kuartal III 2016, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) membukukan penjualan Rp 5,8 triliun atau tumbuh 10,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,2 triliun. Segmen Distribusi memberikan kontribusi 71% dari total penjualan konsolidasi, sedangkan untuk segmen Ritel Moderen berkontribusi 29%. Dari segmen Distribusi Bahan Bangunan mengalami pertumbuhan 14%, pada Distribusi Consumer Goods/FMCG bertumbuh 21%, sedangkan pada Ritel Moderen Mitra10, tumbuh 5% (SSG 3%). Pertumbuhan di kedua segmen bisnis ini terutama didorong oleh mayoritas pertumbuhan volume penjualan. Kenaikan laba bersih sebesar 207% pada periode 9M2016 menjadi sebesar Rp40 miliar dari Rp13 miliar di periode 9M2015.
- WIKA dapat kontrak Rp57 triliun dari kereta cepat
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) secara resmi mengumumkan perolehan kontrak pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung senilai US$4,3 miliar setara Rp57 triliun. Perseroan telah mendapatkan surat resmi penunjukkan sebagai perusahaan konsorsium kontraktor pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Pada konsorsium tersebut, perseroan memiliki porsi sebesar 30% dari total nilai kontrak sebesar US$4,3 miliar.
- Forza Land memundurkan IPO menjadi tahun 2017
PT Forza Land Indonesia Tbk memundurkan waktu pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) menjadi tahun 2017, menyusul ketidaksiapan investor siaga. Forza Land akan menggunakan laporan keuangan September 2016 atau Desember 2016 untuk pelaksanaan IPO tahun depan. Perseroan telah berkoordinasi dengan regulator dan penjamin emisi efek untuk memundurkan IPO. Perseroan tidak mengubah target perolehan dana dan rencana penggunaan dana