Bisnis.com, JAKARTA- Penjualan semen pada bulan November 2016 mengalami penurunan 9% menjadi 5,74 juta ton dari tahun sebelumnya 6,31 juta ton.
Volume penjualan semen periode Januari-November 2016 menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI) hanya tumbuh 0,3% yoy menjadi 56,5 juta ton.
Turunnya penjualan semen tersebut seiring dengan rendahnya permintaan dari proyek properti dan pemangkasan anggaran belanja infrastruktur.
Penurunan penjualan semen bulan lalu akan membuat target pertumbuhan penjualan semen tahun ini sebesar 5% yang ditetapkan ASI sulit tercapai.
Perlambatan pertumbuhan permintaan semen serta lonjakan kapasitas produksi domestik yang saat ini sekitar 89,7 juta ton seiring masuknya produsen semen baru, memberikan tekanan terhadap industri semen.
Namun market share industri semen domestik hingga saat ini masih didominasi oleh tiga emiten besar SMGR, INTP dan SMCB yang totalnya mencapai sekitar 88%.
“Reduksi market share yang terbatas ditengah penurunan penjualan semen, menunjukkan kekuatan ketiga produsen besar tersebut dalam menghadapi kompetitornya,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (14/12/2016).