Bisnis.com, JAKARTA- Analis Bahana Securities Leonardo Henry Gavaza mengemukakan hingga awal tahun depan, saham-saham sektor komunikasi masih sangat layak untuk dibeli.
Pasalnya saat musim liburan seperti di Desember, orang-orang akan semakin aktif berkomunikasi atau saling berkirim pesan baik dengan cara konvensional ataupun dengan menggunakan jaringan data. Ditambah lagi adanya keributan politik yang terjadi sekarang, membuat penggunaan data telepon pintar meningkat cukup tajam.
''Tren dunia saat ini semakin aktif menggunakan smartphone dan data, sehingga profitabilitas perusahaan di sektor telekomunikasi akan bagus, ditambah lagi musim liburan pada Desember," kata Leonardo seperti dikutip dari siaran pers Bahana yang diterima rabu (14/12/2016).
Bahana merekomendasikan beli untuk saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM), saham Indosat (ISAT) dan saham XL Axiata (EXCL).
Hal yang bisa mempengaruhi kinerja ketiga perusahaan ini diantaranya regulasi yang masih berlarut-larut mengenai interkoneksi dan network sharing.
Pasalnya, bila pemerintah memperbolehkan network sharing, akan mengurangi besaran laba yang bisa dikantongi oleh PT Telekomunikasi Indonesia yang berasal dari luar Jawa untuk jangka menengah. Sebaliknya, ISAT dan EXCL akan memetik keuntungan dari ekspansinya di luar jawa. Belum lagi masalah perang tarif antara ISAT dan EXCL di luar Jawa untuk meningkatkan market share.
Bahana memperkirakan akhir tahun ini, laba bersih TLKM akan naik sekitar 30% menjadi Rp 20,06 triliun dari periode akhir tahun lalu sebesar Rp 15,49 triliun.
Pada 2017, laba Telkom diperkirakan naik sekitar 14% secara tahunan. Leo merekomendasikan beli untuk saham TLKM dengan target price Rp 5.000.
Rekomendasi beli juga diberikan untuk ISAT dengan target price Rp 8.500, dan EXCL dengan target harga Rp3.000.
Pasalnya, rencana penurunan tarif interkoneksi di sektor telekomunikasi, akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan ISAT dan EXCL karena perusahaan-perusahaan ini akan membayar tarif interkoneksi yang lebih murah. Bila keputusan penurunan tarif interkoneksi sudah final dan dijalankan, diperkirakan ISAT dan EXCL akan menurunkan tarif untuk meningkan market share mereka di pasar.
''Rencana pemerintah mengeluarkan aturan baru mengenai network sharing juga akan menguntungkan Indosat dan XL karena jika network sharing diizinkan maka ekspansi kedua perusahaan ini ke luar pulau Jawa akan semakin murah dan feasible," ungkap Leo
Bahana memperkirakan ISAT akan membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun pada akhir tahun ini, naik cukup signifikan dibandingkan tahun lalu yang membukukan rugi sebesar Rp 1,31 triliun. Dengan berbagai kebijakan dan kondisi yang menguntungkan ISAT, laba bersih diperkirakan akan naik hampir dua kali lipat pada 2017 menjadi Rp 2,05 triliun.
Untuk EXCL, ujarnya, dengan berbagai kebijakan dan kondisi yang menguntungkan, EXCL diperkirakan akan mebukukan laba bersih sebesar Rp345 miliar pada 2017.