Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (8/12/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- PRDA akan bangun 33 laboratorium dalam 4 tahun
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan memperluas jaringan dengan cara membangun sebanyak 33 laboratorium klinik baru dalam 4 tahun kedepan. Dana investasinya akan berasal dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang sekitar Rp 1,22 triliun. Perseroan akan menggunakan sebagian dana atau sekitar 67% dari hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan dan memperbesar oultlet Prodia di Indonesia. Dalam membangun 1 laboratorium klinik baru diperlukan dana sebesar Rp 4miliar-5 miliar. Untuk tahun depan, perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 400 miliar. Angka tersebut sepenuhnya berasal dari dana IPO.
- RAJA anggarkan capex US$33 juta
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menganggarkan belanja modal sekitar US$ 33 juta pada tahun 2017. Dana itu akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan dan anak usaha. Dana tersebut akan dipergunakan untuk pengembangan bisnis secara organik, non-organik serta mendukung proyek yang potensial. Dari sisi organik, perseroan akan melakukan pengembangan jaringan pipa dan fasilitas infrastruktur gas lainnya. Dana yang dianggarkan untuk ini sekitar US$4 juta. Perseroan akan menyiapkan dana sekitar US$ 14 juta untuk pengembangan bisnis non-organik seperti rencana akuisisi perusahaan sejenis yang telah beroperasi.
- INTA targetkan pendapatan tumbuh 20% tahun depan
PT Intraco Penta Tbk (INTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan pada tahun depan sebesar 20% seiring kenaikan harga batu bara. Perseroan menetapkan target pertumbuhan pendapatan 20% pada 2017 dengan contract on hand senilai Rp1,23 triliun. Kontrak itu lebih besar dari pendapatan sampai kuartal ketiga tahun ini. Hingga kuartal III/2016, kontribusi jasa fabrikasi penunjang infrastruktur meningkat delapan kali lipat menjadi Rp42 miliar. Sedangkan, kontribusi alat berat konstruksi naik 17% menjadi Rp698 miliar. INTA sampai dengan akhir tahun menetapkan target pendapatan Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun. Hingga September, perseroan telah membukukan pendapatan Rp1 triliun, lebih rendah sedikit dari sebelumnya.
- SPMA berencana private placement 622,52 juta saham
PT Suparma Tbk (SPMA) berencana menerbitkan saham baru melalui penanaman modal tanpa melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) 622,52 juta saham. Perseroan mengumumkan bahwa sehubungan dengan disetujuinya RUPSLB pada 24 November 2016, dalam rangka PMTHMETD atau private placement, perseroan bermaksud menerbitkan 622,52 juta saham baru. Pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD dilakukan pada 15 Desember 2016 dan pemberitahuan hasil pelaksanaan dari private placement ini pada 19 Desember 2016. Harga pelaksanaannya pada Rp400 per saham yang pembayarannya dilakukan secara tunai.
- SHIP dapat kontrak dari Petrochina US$9,04 juta
PT Sillo Maritime Perdana Tbk. (SHIP), melalui anak perusahaan PT Suasa Benua Sukses meraih kontrak dari Petrochina International Jabung Ltd., dengan perkiraan nilai kontrak USD9,042 juta. Perseroan mengumumkan bahwa PT Suasa Benua Sukses melalui letter of intend (LoI) telah memenangkan tender dari Petrochina International Jabung Ltd untuk kapal tanker MT BULL 115. Dalam LoI disebutkan kontrak akan berlangsung selama 451 hari dengan perkiraan nilai kontrak sebesar USD9,94 juta. Rencananya kapal akan beroperasi diarea Jabung-Jambi selama periode tersebut.
- DAJK jual saham anak usaha
PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) menjual saham anak usahanya PT Interact Corpindo kepada PT Dimensi Media Internusa. Pada tahun ini, DAJK menggulirkan tiga rencana utama. Pertama, membangun kembali pabrik Corrugated Carton untuk menggantikan Plant 3 yang terbakar di akhir 2015 di lokasi yang sama. Kedua, menyelesaikan proposal restrukturisasi bagi seluruhdalam proses penyelesaian PKPU. Ketiga, mencari investor strategis melalui pendanaan pasar modal dengansaham baru dari mekanisme rights issue