Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah lanjut melemah pada perdagangan siang ini, Rabu (7/12/2016).
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari melemah 0,65% ke US$50,6 per barel pada pk. 11.09 WIB. Setelah kemarin ditutup anjlok 1,66%.
Brent untuk pengiriman Februari turun 0,56% ke $ 53,63 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London pada pk. 11.08 WIB. Setelah kemarin ditutup tersungkur 1,84%.
Harga minyak melemah di tengah keraguan atas tercapainya kesepakatan pemangkasan produksi anatara OPEC dan Rusia, yang dilakukan untuk mengendalikan kelebihan pasokan global sehingga bisa mengerek harga yang telah tertekan cukup dalam.
Harga minyak sebelumnya telah melonjak 19% setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia pekan lalu mengumumkan akan bersama-sama memotong produksi tahun depan, dalam upaya untuk menopang pasar.
Namun, keraguan telah muncul, setelah OPEC dan Rusia melaporkan terjadi rekor produksi.
"Rusia dan OPEC produksinya mencapai rekor, pasar menggaruk kepalanya tentang bagaimana kedua blok akan mematuhi kesepakatan Wina untuk memangkas produksi, " kata Jeffrey Halley, Analis Pasar Senior OANDAseperti dikutip Reuters, Rabu (7/12/2016).
Minyak juga telah bergerak reli sejak 30 November 2016, setelah OPEC pada akhir bulan lalu mendapatkan kesepakatan memangkas produksi dari anggotanya.
Minyak naik ke level tertinggi 16 bulan terakhir setelah OPEC mengundang non-anggota untuk mengadiri pertemuan Wina lanjutan dalam upaya menambah pemangkasan produksi minyak global.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak rencananya akan bertemu negara produsen dari luar kelompok OPEC di Wina pada Sabtu (10/12/2016) untuk membicarakan pemangkasan produksi minyak. Dikabarkan OPEC akanmengundang 14 non-anggota.