Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan pembiayaan hingga September 2016 meraih laba bersih Rp 9,0 triliun, tumbuh 15,9% mom atau 7,2% yoy.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pendapatan perusahaan pembiayaan mencapai Rp 68,3 triliun per September 2016 (+15,2% mom, +5,6% yoy).
Sementara itu piutang pembiayaan neto per September tercatat sebesar Rp 378,20 triliun, tumbuh sekitar 1,8% dibanding piutang pembiayaan tahun sebelumnya.
Harga minyak mentah di NYMEX kemarin ditutup di level US$ 51,27/barel (+39,8% ytd), batu bara Newcastle US$86,8/MT (+71,5% ytd), sedangkan CPO Malaysia mencapai MYR 3.225/MT (+34,5% ytd).
Berlanjutnya tren penguatan harga komoditas tentunya akan memberikan sentimen positif tidak hanya bagi emiten pertambangan atau perkebunan, namun juga kinerja perusahaan pembiayaan.
“Terutama yang terkait dengan pembiayaan alat berat dan sewa guna usaha diantaranya IBFN, TIFA, VRNA, BFIN, BBLD,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (6/12/2016).