Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA CHINA 18 NOVEMBER: Indeks Shanghai Composite Berbalik Menguat

Indeks Shanghai Composite berbalik naik tipis 0,02% atau 0,771 poin ke level 3.209,22 pada pukul 09.27 WIB, setelah dibuka turun 0,04% atau 1,26 poin di posisi 3.207,19.
Bursa China./Bloomberg
Bursa China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China bergerak mixed pada perdagangan pagi ini, Jumat (18/11/2016), menyusul laporan mendinginnya pasar properti di saat pihak otoritas mengintensifkan pembatasan pembelian rumah demi menghindari potensi gelembung perumahan (housing bubble).  

Indeks Shanghai Composite berbalik naik tipis 0,02% atau 0,771 poin ke level 3.209,22 pada pukul 09.27 WIB, setelah dibuka turun 0,04% atau 1,26 poin di posisi 3.207,19.

Dari 1.188 saham yang terdaftar pada indeks Shanghai Composite, 481 di antaranya menguat, 539 melemah, sedangkan 168 saham bergerak stagnan.

Saham China State Construction Engineering Corp. Ltd., salah satu perusahaan konstruksi terbesar di dunia dan dalam hal penjualan, yang melesat 3,84% menjadi pendorong utama indeks Shanghai pagi ini.

Sementara itu, CRRC Corp. Ltd. menguat 3,82%, saham SAIC Motor Corp. Ltd. menanjak 1,02%, Poly Real Estate Group Co. Ltd. menguat 2,37%, dan Shandong Xinchao Energy Co. Ltd. melejit 7,68%.

Pada saat yang sama, pergerakan indeks CSI 300 di Shenzen yang berisi saham-saham bluechip menguat 0,13% atau 4,63 poin ke level 3.441,16.

Sebelumnya indeks CSI dibuka naik tipis 0,03% atau 0,95 poin di level 3.437,49.

Adapun, nilai tukar mata uang renminbi melemah 0,18% ke posisi 6,8907 per dolar AS pada pukul 09.44 WIB setelah dibuka di posisi 6,8917.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, harga rumah baru – terkecuali rumah sibsidi pemerintah – naik di 62 dari 70 kota bulan lalu.

Angka tersebut sedikit lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga di 63 kota pada September.

Menurut pernyataan biro statitistik China, harga rumah di kota lapis pertama dan kedua sepertinya lebih stabil pada Oktober setelah wilayah-wilayah tersebut menerapkan langkah pengetatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper