Bisnis.com, JAKARTA- PT Cita Mineral Investindo (CITA) Tbk meraih pendapatan usaha Rp255,97 miliar pada kuartal III/2016, didorong kinerja ekspor pemurnian alumina.
“Ekspor SGA (pabrik pemurnian alumina ) Alumina dorong kinerja CITA,” tulis CITA dalam rilisnya yang diterima Bisnis.
PT Cita Mineral Investindo merupakan emiten yang bergerak dalam bidang pertambangan bauksit dan produsen alumina mulai optimistis bisa mencatatkan return positif di 2017, setelah hampir dua tahun berturutturut tidak meraih pendapatan sebagai dampak larangan ekspor hasil tambang yang belum diolah (UU Minerba).
Dikemukakan salah satu penunjang kenaikan kinerja CITA, berasal dari beroperasinya pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi smelter grade alumina (SGA) alumina milik entitas asosiasi bernama PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) sejak pertengahan 2016.
SGA Alumina yang diproduksi WHW merupakan bahan baku utama smelter aluminium yang sebelumnya harus selalu diimpor.
Bahan baku bauksit diperoleh WHW dari anak perusahaan tambang milik CITA yang berlokasi di Kalimantan Barat.
Dengan demikian aktivitas pertambangan bauksit CITA juga mulai beroperasi untuk memasok bahan baku bauksit ke pabrik pemurnian alumina (SGA) Alumina milik WHW sejak akhir 2015.
“Hingga 30 September 2016, CITA telah meraih pendapatan usaha sebesar Rp255,97 miliar. (Pada) setahun sebelumnya, tidak tercatat adanya transaksi pendapatan usaha. Diharapkan akhir tahun 2016 bisa mencapai sekitar Rp 300 miliar,” tulis CITA.
Dikemukakan WHW merupakan perusahaan patungan antara CITA (30%) dengan China Hongqiao Group Limited dari Tiongkok (56%), Winning Investment (HK) Company Ltd. (9%) dan Shandong Weiqiao Aluminium and Electricity Co. Ltd (5%).