Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Korea Selatan kembali berakhir melemah bersama nilai tukar won pada perdagangan hari ini, Senin (14/11/2016), di tengah tumbuhnya krisis politik setelah ribuan demonstrator berkerumun di ibukota negara tersebut pekan lalu untuk memprotes Presiden Park Geun-hye.
Indeks Kospi ditutup melemah 0,51% atau 10,03 poin ke level 1.974,40, setelah dibuka turun tipis 0,08% di posisi 1.982,93.
Sebanyak 403 saham menguat, 301 saham melemah, dan 66 saham stagnan dari 770 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.
Saham JW Life Science Corp. yang drop 1,97% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Kospi, bersama dengan It’s Skin Co. Ltd. yang anjlok 2,86% dan Tonymoly Co. Ltd. yang turun tajam 1,78%.
Saham Samsung Electronics Co. Ltd. berakhir drop 2,50% atau 40.000 poin ke level 1.558.000, setelah dibuka dengan pelemahan 0,19% atau 3.000 poin di posisi 1.595.000.
Saham Woori Bank juga ditutup anjlok 3,92% atau 500 poin ke posisi 12.250 meski dibuka dengan penguatan 0,78% atau 100 poin di level 12.850.
Sejalan dengan pelemahan Kospi, nilai tukar won melemah 0,60% atau 6,93 poin ke 1.171,59 per dolar AS, setelah dibuka dengan pelemahan tipis di posisi 1.165,40.
Seperti dilansir Reuters hari ini, para penegak hukum Korsel kemarin menyatakan bahwa Presiden Park akan diinterogasi seputar tuduhan pemberian izin darinya kepada teman dekatnya untuk mencampuri urusan negara.
“Meningkatnya kegelisahan politik dalam Korea Selatan mendorong saham turun, serta merusak kepercayaan diri investor asing,” ujar Jung Sung-yoon, Analis valuta asing dari Hyundai Futures.
Penguatan dolar pasca kemenangan Donald Trump, tambahnya, juga turut menekan won untuk hari keempat dan cenderung akan berlanjut untuk saat ini.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
14/11/2016 | 1.974,40 | -0,51% |
11/10/2016 | 1.984,43 | -0,91% |
10/11/2016 | 2.002,60 | +2,26% |
9/11/2016 | 1.958,38 | -2,25% |
8/11/2016 | 2.003,38 | +0,29% |
Sumber: Bloomberg