Bisnis.com, JAKARTA—PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID), melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) menandatangani dua kontrak perubahan dengan PT Berau Coal Tbk. (BRAU) senilai Rp39 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan, Senin(14/11/2016), perseroan mengumumkan bahwa anak usaha utamanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) menandatangani dua kontrak perubahan dengan BRAU atas pekerjaan jasa pertambangan untuk proyek Lati dan Binungan dengan total nilai kedua kontrak tersebut sampai dengan Rp39 triliun (sekitar US$3 milar).
Kedua kontrak perubahan ini merupakan bagian dari kontrak awal yang di tandatangani dengan BRAYl pada 2014. Proyek Lati dan Binungan keduanya berlokasi di Berau, Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Proyek lati memiliki target produksi 112 juta ton, sedangkan proyek Binungan 33 juta ton.
Sebelumnya, BUMA telah menandatangani kontrak seumur tambang dengan PT Tadjahan Antang Mineral (TAM). Nilai ketiga kontraknya senilai lebih dari Rp42,8 triliun (sekitar US$3.3 miliar), yang akan memberikan kontribusi positif terhadap posisi keuangan DOID.