Bisnis.com, JAKARTA- Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyatakan volume penjualan semen Oktober 2016 turun 7,9% yoy menjadi 6,06 juta ton.
Sementara itu penjualan semen periode Januari-Oktober 2016 sebesar 50,76 juta ton, naik 1,6% yoy.
Peningkatan konsumsi semen pada Oktober 2016 secara tahunan hanya terjadi di wilayah Sulawesi (5,0%), sedangkan wilayah lain mengalami penurunan yaitu Bali dan Nusa Tenggara (-12,4%), Jawa (-11,6%) serta Maluku dan Papua (-10,2%).
Sebagai wilayah yang memiliki kontribusi terbesar terhadap konsumsi semen domestik (lebih dari 50%), penurunan penjualan semen di wilayah Jawa yang cukup tajam perlu dicermati.
Tingginya curah hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir serta realisasi pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur yang belum optimal, menjadi sentimen negatif terhadap konsumsi semen domestik.
Namun ekspor semen periode Januari-Oktober 2016 tumbuh sekitar 53% yoy.
“Selain peningkatan ekspor, percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur pemerintah menjelang akhir tahun mestinya dapat mendorong kinerja produsen semen hingga akhir tahun ini,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (11/11/2016).