Bisnis.com, JAKARTA- Obligasi dengan tenor 10 tahun FR 56, pada hari ini, Kamis (10/11/2016) kembali melemah.
Pada perdagangan hari ini, pukul 10.57 WIB, FR 56 melemah 0,42% ke 106,925, sementara itu yield naik 0,85% ke7,370.
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division Indomitra Securities mengatakan pasar obligasi berpotensi menguat terbatas pada perdagangan hari ini, di tengah tekanan ketidakpastian global.
“Namun ini yang menarik, (Donald) Trump menyukai suku bunga rendah, sehingga berpeluang untuk menahan naiknya Fed Rate,” kata Nico saat dihubungi hari ini, Kamis (10/11/2016).
Selama ini, ujarnya, kenaikan Fed Rate merupakan kebijakan bank sentral AS yang yang tidak disukai oleh pasar, karena berpotensi memicu keluarnya dana asing.
“Apabila Fed Rate tidak jadi naik, tentu yang terjadi adalah peningkatan capital inflow pada pasar modal Indonesia,” kata Nico.
Namun, tambahnya, apabila imbal hasil obligasi 10 tahun bisa di atas 7,35, merupakan saat yang tepat untuk belanja.
Selain itu efek Trump diperkirakan hanya dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, pasar obligasi Indonesia dinilai masih memiliki daya tarik.
“Kami merekomendasikan beli bertahap hari ini. Cermati setiap sentimen yang hadir, terutama dari Trump pascapengangkatannya menjadi Presiden (terpilih AS),” kata Nico.
Pergerakan obligasi FR 56
Tanggal | Harga | Yield |
10 November (pk.10.57 WIB) | 106,925 (-0,42%) | 7,370 (+0,85%) |
9 November | 107,378 (-0,60%) | 7,308 (+1,23%) |
8 November | 108,027 (+0,45%) | 7,220 (-0,92%) |
Sumber: Bloomberg, 2016