Bisnis.com, JAKARTA- Pasar surat utang tetap optimistis siapapun yang memenangkan pilpres Amerika Serikat, termasuk Donald Trump.
“Sebetulnya satu sisi kalau Donald Trump (menang), akan menjadi kabar baik bagi Indonesia. (Ada aliran dana masuk ke) emerging market, (termasuk) Indonesia,” kata Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division Indomitra Securities saat dihubungi hari ini, Rabu (9/11/2016).
Dia mengemukakan sebenarnya pasar mengharapkan Hillary Clinton yang menang dalam pilpres AS.
Mengingat kebijakan ekonomi akan berubah, jika Trump yang menang. “Kebijakan ekonomi akan berubah kalau Trump (menang, ini) tak disukai pasar.”
Dengan adanya perubahan kebijakan tersebut, ujarnya, bisa memicu negara lain yang memiliki keterkaitan investasi dengan AS bisa menjadi kurang nyaman.
Misal zona euro, Rusia, Inggris, dan Brazil.
“Tidak menutup kemungkinan negara yang miliki keterkaitan untuk mau investasi di Indonesia,” kata Nico.
Apalagi, tambah dia, saat ini investasi langsung asing di Indonesia lebih ke Asia, antara lain Singapura, Hong Kong, Jepang, China.