Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah masih dalam tekanan pada perdagangan Kamis (3/11/2016) seiring dominasi sentiment negatif yang mewarnai pasar.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan the Fed sedikit hawkish dengan optimisme dan sinyal yang diberikan bahwa FFR target bisa naik pada 14 Desember 2016. Adapun, indeks dolar dan imbal hasil US Treasury merespon dengan penurunan hingga dini hari tadi tetapi itu juga akibat tingkat pertambahan tenaga kerja ADP yang rendah.
Sementara itu, harga minyak semakin turun dan menjauh dari level US$50 per barel menandakan keyakinan atas pembatasan produksi yang meredup. Pemilu AS jadi satu-satunya fokus saat ini.
Adapun,rupiah masih diliputi sentimen pelemahan hingga Rabu sore menandakan adanya dominasi sentimen negatif di pasar keuangan Indonesia. Ketika pesimisme terhadap prospek pertumbuhan bertahan, faktor eksternal hadirkan ketidakpastian.
“Tetapi respon pelemahan indeks dolar pasca FOMC meeting, mungkin bisa mencegah pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini. Fokus domestik jangka pendek tertuju pada pertumbuhan PDB kuartal III/2016 serta cadangan devisa Oktober 2016,” katanya dalam riset.