Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah berpeluang melemah pada perdagangan Selasa (1/11/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan rupiah bisa terbuka kembali ruang pelemahannya terutama melihat imbal hasil SUN yang terus naik.
“Selain harga komoditas yang mulai melemah, ketidakpastian global memicu flight to safety yang walaupun bersifat sementara, dipastikan tak akan hilang hingga selesainya pemilu AS,” katanya dalam riset.
Siang ini juga ditunggu inflasi Oktober 2016 yang diperkirakan naik angka tahunannya ke 3,25% YoY. Selain itu pagi ini ditunggu manufacturing PMI Indonesia yang diperkirakan turun tipis.
Sementara itu, investigasi baru FBI terhadap email Clinton membuat keunggulannya terhadap Trump terkikis dan itu juga tercermin pada peso yang kembali ke tren pelemahannya terhadap dolar. Sementara itu harga minyak terus anjlok setelah pertemuan OPEC gagal menyepakati pembatasan produksi.
Ketidakpastian juga muncul menjelang FOMC meetingminggu ini yang walaupun diperkirakan belum akan menaikkan FFR target, tendensi pidato Yellen penting untuk membaca arah suku bunga ke depan. Pagi ini ditunggu manufacturing PMI Tiongkok yang berpeluang turun.