Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini, Analis Saham Bahas Perlambatan Pertumbuhan Kredit

Pertumbuhan kredit kembali melambat. Bank Indonesia mencatat outstanding kredit per September 2016 mencapai Rp4.243 triliun atau tumbuh 6,4% yoy, turun dari bulan sebelumnya 6,8% yoy.
Pasar Kredit. /Bisnis.com
Pasar Kredit. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— Pertumbuhan kredit kembali melambat. Bank Indonesia mencatat outstanding kredit per September 2016 mencapai Rp4.243 triliun atau tumbuh 6,4% yoy, turun dari bulan sebelumnya 6,8% yoy.

Perlambatan pertumbuhan kredit terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI) yang masing-masing tumbuh 4,1% yoy dan 9,3% yoy, melambat dibanding bulan sebelumnya 4,5% yoy dan 9,5% yoy.

Namun, pertumbuhan kredit properti pada September 2016 meningkat mencapai 12,8% yoy dari bulan sebelumnya 12,3% yoy. Peningkatan terjadi pada kredit KPR dan KPA yang tumbuh 6,8% serta kredit konstruksi yang tumbuh 19,7% yoy.

Meningkatnya pembiayaan korporasi melalui penerbitan obligasi dan MTN tampaknya ikut mempengaruhi masih melambatnya pertumbuhan kredit. Di sisi lain, pertumbuhan DPK mengalami tekanan menjadi 4,0% yoy dari Agustus yang tumbuh 6,7% yoy.

“Penarikan dana nasabah perbankan untuk membayar tebusan amnesti pajak menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan signifikan DPK. Hal ini juga tercermin dari meningkatnya simpanan pemerintah pusat di BI yang tumbuh 55,6% yoy,” papar riset HP Financials yang diterima, Selasa (1/11/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper