Bisnis.com, JAKARTA-- Emiten kebun PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,16 triliun sepanjang Januari-September 2016.
Direktur & Investor Relations Bakrie Sumatera Plantations Andi W. Setianto menuturkan penjualan itu ditopang oleh penjualan komoditas sawit senilai Rp861 miliar dan komoditas karet Rp 302 miliar.
Dibandingkan dengan capaian Januari-September 2015, penjualan bersih emiten berkode saham UNSP ini turun 26,87% dari Rp1,59 triliun.
"Perseroan terus bekerja keras melakukan serangkaian program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet," kata Andi dalam keterangan resmi, Senin (31/10/2016).
Selain menjaga produktivitas, UNSP juga mendorong optimalisasi utilisasi pabrik dengan membeli sawit dan karet dari petani yang tidak memiliki pabrik.
"Harga CPO membaik dari level bulanan terendah US$530 per ton FOB Malaysia pada Januari ke level tertinggi US$690 per ton pada September 2016," tuturnya.
UNSP, lanjutnya, mendorong inovasi pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama. Bibit unggul yang dikembangkan UNSP mampu menghasilkan 35 ton buah sawit per hektar dengan tingkat ekstraksi CPO sebesar 23% atau sekitar 8 ton CPO per hektar.
Direktur Utama Bakrie Sumatera Plantations M. Iqbal Zainuddin menambahkan tak hanya fokus meningkatkan produktivitas kebun dan pabrik, manajemen UNSP akan berupaya meningkatkan produktivitas aset lainnya dan memperbaiki struktur permodalan.
"Kami optimis, dalam jangka menengah dan panjang nanti perusahaan ini akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat,” pungkasnya.
Hingga akhir September 2016, UNSP masih membukukan rugi bersih. Nilai rugi bersih emiten Grup Bakrie ini mencapai Rp328,71 miliar atau turun 77,4% dari capaian akhir September 2015 sebesar Rp1,45 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
