Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (31/10/2016) berpeluang melemah.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan bursa AS terkoreksi pada jumat lalu menyusul berita bahwa FBI akan menyelidiki kasus yang melibatkan Hillary Clinton. Selama ini, pasar diberitakan lebih menyukai tokoh ini sebagai presiden AS. Dari sisi ekonomi, data PDB kuartal III AS tercatat melebihi ekspektasi, sementara consumer sentiment tercatat sedikit di bawah ekspektasi.
Dari pasar komoditas, ada berita bahwa rencana pembatasan produksi minyak mengalami hambatan karena sejumlah negara seperti Irak dan Iran tidak menyetujuinya. Hal ini mendorong harga minyak dunia melemah.
Sementara itu, IHSG pada jumat lalu bergerak relatif flat dengan foreign net selltercatat tipis, yakni Rp 44 miliar di pasar reguler.
“Seiring pelemahan bursa AS dan sejumlah bursa Asia pagi ini, IHSG berpeluang ikut melemah. Laporan keuangan emiten kuartal III/2016 masih berpotensi mewarnai pergerakan IHSG hari ini,” papar riset tersebut.
Highlights
- WSBP : Kinerja semester III/2016 sejalan dengan ekspektasi
- PTPP : Kinerja semester III/2016 sejalan dengan ekspektasi
- WSKT : Kinerja semester III/2016 sejalan dengan ekspektasi
- WTON : Kinerja semester III/2016 sejalan dengan ekspektasi
- PSAB : Laba bersih semester III/2016 turun 45%
- SMRA : Kinerja semester III/2016 buruk
- TLKM : Februari 2017, luncurkan satelit
- SMGR : Laba bersih menguat 4% qoq namun turun 5% yoy, kuartal III/2016 dibawah ekspektasi kami dan konsensus.
- BUMI: Perkara permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang
- Toll Road: CMNP & JSMR berebut Cisumdawu