Bisnis.com, JAKARTA— Di tengah pergerakan imbal hasil global yang masih fluktuatif, Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi surat utang negara (SUN) masih menjadi incaran.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan imbal hasil global masih naik turun secara signifikan walaupun secara umum mempertahankan tren kenaikannya. Fokus tertuju pada FOMC meetingdi awal November 2016 yang diperkirakan belum akan menaikkan FFR target.
Dari domestik, imbal hasil SUN justru turun mengikuti sentimen domestik. Komitmen BI yang ingin menambah likuiditas rupiah di perekonomian diikuti dengan pemangkasan BI RR rate sehingga membantu penurunan imbal hasil SUN walaupun hanya tipis.
“Kepemilikan asing yang proposinya masih di bawah 39% menunjukkan agresivitas investor asing terhadap SUN yang belum kembali sepenuhnya akibat ketidakpastian global,” katanya dalam riset.
Adapun, inflasi Oktober 2016 yang datang awal bulan mendatang diperkirakan naik tetapi tidak akan mendorong ekspektasi inflasi yang terlalu tinggi melihat urgensi pemerintah yang rendah untuk menaikkan harga barang yang diatur dalam waktu dekat.