Bisnis.com, JAKARTA -- PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. memutuskan untuk menambah penerbitan obligasi global menyusul permintaan dari investor.
Dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan, Jumat (21/10/2016), anak usaha KIJA, Jababeka International B.V menerbitkan tambahan obligasi tambahan sebayak US$3,15 juta. Obligasi tambahan itu akan digunakan untuk menukar obligasi lama yang jatuh tempo pada 2019.
Alhasil, berkat tambahan obligasi itu, total obligasi baru yang diterbitkan mencapai US$189,15 juta atau Rp2,49 triliun. Jumlah tersebut setara 45,63% dari total ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan 30 Juni 2016. Jangka waktu obligasi mencapai tujuh tahun dan akan jatuh tempo pada 2023 dengan tingkat bunga 6,5% per tahun.
Manajemen menyebut, sebanyak US$168,53 juta akan digunakan untuk melunasi obligasi jatuh tempo 2019 yang memiliki tingkat bunga 7,5% per tahun. Pokok obligasi jatuh tempo 2019 mencapai US$260 juta. Sisa obligasi yang tidak dilunasi akan tetap jatuh tempo pada 2019.
Sementara itu, sebanyak US$20,61 juta dari hasil penerbitan obligasi baru akan digunakan untuk membiayai transaksi penukaran obligasi, membayar premi, biaya penukaran awal, dan biaya persetujuan untuk pemegang obligasi yang bersedia menukar obligasinya ke obligasi yang jatuh tempo pada 2023.