Bisnis.com, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia memproyeksi total pendapatan pada 2017 sebesar Rp956,19 miliar.
Proyeksi tersebut meningkat 11,19% dibandingkan dengan total pendapatan dalam rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) 2016 revisi senilai Rp859,94 miliar.
Peningkatan proyeksi tersebut disebabkan perkiraan adanya penambahan pada pos pendapatan usaha sebesar 12,13%.
Proyeksi atas biaya usaha Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk 2017 sebesar Rp814,64 miliar, termasuk biaya pungutan OJK dengan asumsi 15% dari total pendapatan 2017. Maka, laba sebelum pajak diproyeksi Rp141,55 miliar.
Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp46,1 miliar, maka perkiraan perolehan laba bersih BEI pada 2017 sebesar Rp95,46 miliar.
Total aset BEI pada 2017 diproyeksi sebesar Rp2,24 triliun atau naik 6,63% dari RKAT 2016 revisi senilai Rp2,10 triliun. Adapun, saldo akhir kas dan setara kas, termasuk investasi jangka pendek, pada 2017 diproyeksi mencapai Rp1,12 triliun.
Proyeksi-proyeksi ini sudah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bursa Efek Indonesia yang digelar pada Kamis (20/10/2016).
RUPSLB tersebut dihadiri 101 pemegang saham dari 107 pemegang saham yang memiliki hak suara atau sebanyak 94,39% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara.