Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pertemuan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) masih menjadi fokus pasar obligasi pada perdagangan Rabu (19/10/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan pertemuan ECB masih jadi fokus tetapi terlihat optimisme yang mulai terangkat di pasar obligasi global, terlihat dari imbal hasil di mayoritas negara yang turun hingga dini hari tadi. Imbal hasil turun di tengah masih naiknya harga minyak serta rilis inflasi AS yang naik tajam.
Dari domestik, kebijakan pemangkasan harga BBM untuk wilayah Papua serta gas untuk industri bisa memberikan tekanan turun terhadap inflasi bahkan bisa mengompensasi sumbangan inflasi dari tarif listrik dan cukai rokok.
Namun demikian, jika itu berarti subsidi yang naik, baik langsung maupun tidak langsung, alasan bagi defisit fiskal yang lebar akan muncul lagi setelah sebelumnya terobati oleh uang tebusan tax amnesty yang cukup baik di periode I.
Tidak hanya itu, naiknya subsidi bisa menjadi preseden buruk terhadap harapan diberikannya investment grade oleh S&P yang review-nya dilakukan pada Desember 2016.
“Secara umum risiko global sedikit berkurang tapi pendeknya waktu hingga FOMC meeting di November dan Desember 2016 akan menjaga kekhawatiran,” katanya dalam riset.
