Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (19/10/2016)
IHSG ditutup turun 0,38% atau 20,76 poin di level 5.409,29 pada perdagangan hari ini, walaupun dibuka dibuka menguat 0,11% atau 6,23 poin di 5.436,28.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.402,15 - 5.445,80.
Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 100 saham menguat, 195 saham melemah, dan 243 saham stagnan.
7 dari 9 indeks sektoral IHSG ditutup melemah dengan tekanan utama dari sektor konsumer dan infrastruktur yang yang melemah masing-masing 0,78%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup melemah 0,43% atau 2,08 poin ke 484,31.
David Sutyanto, Analis First Asia Capital, mengemukakan bahwa pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini disebabkan oleh profit taking akibat keraguan setelah ekonomi China menunjukkan pertumbuhan stagnan.
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China naik 6,7% pada kuartal ketiga dibandingkan setahun sebelumnya namun angka sama yang diraih pada dua kuartal sebelumnya.
“Kita lihat (pasar) di luar cukup bagus. (Tapi) ekonomi China stagnan, orang akhirnya ragu. Profit taking (pun) kembali. (Tapi) saya yakin merah tak parah ,” David saat dihubungi hari ini, Rabu (19/10/2016).
Sementara itu, seluruh indeks saham di kawasan Asia Tenggara terpantau menguat, dengan penguatan paling signifikan dari indeks PSEi Filipina yang menguat 1,99%, disusul oleh indeks SET Thailand yang menguat 0,73%, FTSE Straits Times Malaysia yang naik 0,32%, dan indeks FTSE Malaysia KLCI yang menguat 0,04%.
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
HMSP | -1,45 |
ASII | -1,47 |
UNVR | -0,56 |
PGAS | -2,72 |
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
ADRO | +6,60 |
UNTR | +2,15 |
TPIA | +2,78 |
BRPT | +13,86 |
Sumber: Bloomberg