Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat masih berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (4/10/2016).
“Penguatan rupiah berpeluang bertahan hari ini,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (4/10/2016).
Harga minyak mentah terus naik bahkan Brent sudah ke atas US$50/barel setelah naik 3,7% semalam.
Indeks manufaktur AS naik cukup tajam semalam. Ditambah dengan komentar hawkish beberapa pejabat the Fed, indeks dolar beserta imbal hasil US Treasury naik walaupun hanya tipis.
Data tenaga kerja AS ditunggu di Jumat malam.
“Kasus Deutsche bank masih menjaga kekhawatiran di pasar global, sehingga menjaga permintaan indeks dolar sebagai safe-haven,” kata Rangga.
Sementara itu inflasi September 2016 naik ke atas 3% YoY, menyusul inflasi makanan yang tidak serendah biasanya.
Tetapi rupiah berhasil menguat bersamaan dengan dolar yang lemah di Asia pada perdagangan kemarin. Rupiah mengoreksi pelemahan tajam saat isu Deutsche bank muncul ke permukaan akhir minggu lalu.
“Uang tebusan tax amnesty di masa transisi ke periode II masih menjadi fokus utama investor yang jika bisa mempertahankan laju pertambahannya, bisa kembali mendongkrak optimisme di pasar keuangan,” kata Rangga.