Bisnis.com, JAKARTA- Arab Saudi memberikan indikasi siap berkompromi dengan Iran, sehingga berpotensi membuka jalan untuk kesepakatan pembahasan batasan produksi minyak dalam dua tahun ini.
"Ada kesenjangan antara negara-negara OPEC," kata Khalid Al-Falih, Menteri Energi Saudi.
Namun, Iran dan Arab Saudi menghadapi rintangan yang signifikan, karena dua negara itu belum menyepakati target produksi baru.
Seperti diketahui anggota OPEC melakukan pembicaraan informal di Aljazair pada 26-28 September 2016. Dan hasil pertemuan akan diumumkan hari ini.
"Ini bukan agenda kami untuk mencapai kesepakatan dalam dua hari (pertemuan) ini," kata Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh seperti dikutip Bloomberg, Rabu (28/9/2016).
Sementara itu pertemuan resmi anggota OPEC baru akan digelar di Wina pada November.
Pada siang ini harga minyak menguat, setelah kemarin terperosok. Minyak WTI kontrak November pada pk. 12.00 WIB menguat 0,22% ke US$44,7 per barel. Pada Selasa anjlok 2,74%.
Minyak Brent kontrak November pada pk. 12.00 WIB menguat 0,52% ke US$46,21 per barel. Pada Selasa anjlok 2,91%.