Bisnis.com, JAKARTA--Emiten pertambangan milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menargetkan produksi batu bara pada tahun ini mencapai 85 juta ton.
Direktur & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk. Dileep Srivastava mengatakan harga batu bara telah meningkat dari US$50 per ton menjadi US$70 per ton sejak awal tahun. Peningkatan itu telah mencapai lebih dari 40%.
Emiten milik Grup Bakrie berkode BUMI tersebut menargetkan produksi batu bara tahun ini akan meningkat tipis 2,4% menjadi 85 juta ton dari tahun lalu 83 juta ton.
"Tidak mungkin untuk memprediksi tren jangka panjang harga batu bara, tapi kami pikir jika hujan deras terus berlangsung, harga batu bara akan tetap melonjak setidaknya sampai musim kemarau berikutnya," kata dia kepada Bisnis.com, Senin (26/9/2016).
Tahun ini, BUMI menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) senilai US$50 juta. BUMI tengah menyelesaikan restrukturisasi utang yang dimiliki perseroan dengan kreditor.
Dalam laporan keuangan Bumi Resources per kuartal III/2015, pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun mencapai US$3,63 miliar, melonjak tipis 1,42% dari akhir tahun sebelumnya senilai US$3,58 miliar. Obligasi konversi tidak mengalami perubahan mencapai US$375 juta.
Bumi Resources tercatat tidak memiliki pinjaman jangka panjang, lantaran jatuh tempo dalam waktu setahun. Total liabilitas Bumi Resources mencapai US$5,79 miliar per 30 September 2015, naik 8,4% dari akhir tahun sebelumnya US$5,34 miliar.