Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga tembaga kontrak Desember 2016 terpantau berbalik melemah pada perdagangan siang ini, Senin (26/9/2016), sejalan dengan menguatnya dolar AS.
Harga tembaga berbalik melemah hingga 0,34% atau 0,75 poin ke US$219,35 per pound pada pukul 14.46 WIB setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,07% di posisi US$220,25 per pound.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan dolar terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat meski tipis sebesar 0,05% atau 0,048 poin ke level 95,525 pada pukul 13.55 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan.
Pergerakan dolar kembali menguat dan berfluktuasi siang ini, mengecilkan daya tarik logam sebagai investasi alternatif.
Di sisi lain, pelemahan tembaga dibatasi dengan ekspektasi perbaikan pada permintaan di China.
“Perbaikan pada ekonomi tembaga China, bersama dengan kurangnya pelonggaran moneter [bank sentral] lebih lanjut mengimbangi penurunan untuk tembaga,” papar Barclays dalam risetnya, seperti dikutip Reuters hari ini.
Sejalan dengan tembaga, penguatan harga nikel dan timah di Shanghai Futures Echange juga berakhir menipis pada perdagangan hari ini.
Harga nikel untuk kontrak Januari 2017 ditutup naik tipis 0,04% atau 30 poin ke 82.210 yuan/metrik ton setelah dibuka dengan penguatan 0,58% atau 480 poin di level 82.660.
Adapun, harga timah kontrak Januari 2017 berakhir dengan kenaikan 0,43% atau 550 poin ke 127.220 yuan/metrik ton.
Pergerakan tembaga di Comex (Commodity Exchange) untuk kontrak Desember 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
26/9/2016 (Pk. 14.46 WIB) | 219,35 | -0,34% |
23/9/2016 | 220,10 | +0,30% |
22/9/2016 | 219,45 | +1,83% |
21/9/2016 | 215,50 | -0,46% |
20/9/2016 | 216,50 | +0,39% |
Sumber: Bloomberg