Bisnis.com, JAKARTA - Meski investor asing melepas portofolio dengan aksi jual bersih Rp44,0 miliar, Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini tetap melaju 2,30% sebesar 121,14 poin dalam sepekan lantaran tax amnesty.
William Surya Wijaya, Research Departement PT Asjaya Indosurya Securities, mengatakan sentimen bagi lantai bursa pada pekan ini tidak terlalu banyak. Pelaku pasar hanya menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve dan Bank Indonesia terkait suku bunga acuan.
"Investor menanti suku bunga acuan The Fed dan BI. Kalau lihat capital outflow cenderung tipis, market di area konsolidasi menjelang all time high," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (23/9/2016).
Pada perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup naik 0,16% sebesar 8,46 poin ke level 5.388,91. Sepanjang hari kemarin, IHSG berupaya menahan pelemahan dengan lonjakan terjadi pada akhir perdagangan.
Dari data PT Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan Jumat (23/9/2016), investor asing masih membukukan net sell saham sejumlah 72,97 juta lembar. Namun, secara nilai, investor asing masih membukukan net buy Rp171,89 miliar.
Perolehan net buy akhir pekan, membuat catatan beli bersih sejak awal tahun menebal mencapai Rp34,63 triliun. IHSG sejak awal tahun telah menguat 17,33% tertinggi di antara bursa utama dunia.
William menjelaskan, pergerakan konsolidasi IHSG pekan ini terjadi seiring kenyamanan investor dalam membenamkan modal di Indonesia. Catatan dia, capital inflow telah melebihi Rp50 triliun sejak 2013 dan masih menunjukkan positifnya iklim investasi di Tanah Air.
Kepastian The Fed dalam menahan suku bunga acuan dinilai sangat dinantikan oleh pelaku pasar Indonesia. Diperkirakan, penaikkan suku bunga acuan tidak akan terjadi dalam dua bulan mendatang lantaran adanya Pemilu presiden AS.
Pelepasan modal oleh investor asing dari lantai bursa, sambungnya, tidak menghawatirkan. Bahkan, sejak Agustus 2016, capital inflow mencapai Rp12 triliun hingga Rp13 triliun.
Menjelang akhir September 2016, capital outflow hanya sekitar Rp3 triliun. Dana keluar yang tidak mencapai 40% dari capital inflow Agustus, menunjukkan masih adanya kenyamanan dari pelaku pasar asing.
"Di sisi lain, beberapa hari terakhir, ada informasi emiten mulai membagikan dividen. Itu cukup menarik dan sebagai momentum investor baik luar maupun lokal untuk meraih capital gain," tuturnya.
Sementara itu, perolehan dana progam amnesti pajak dinilai menggembirakan. Hingga akhir pekan ini, uang tebusan dalam program tax amnesty mencapai Rp39,1 triliun dengan komposisi harta Rp1.637 triliun. Perolehan uang tebusan telah mencapai 23,69% dari total target Rp165 triliun.
Menurut dia, gebraka pemerintah dalam program tax amnesty telah direspons positif oleh pengusaha, masyarakat, hingga investor. Amnesti pajak menjadi babak baru untuk pembangunan masa depan Indonesia.
Pengampunan pajak yang digalang pemerintah berdampak positif bagi lantai bursa. Kepercayaan investor dinilai mengalami peningkatan sehingga capital inflow mengalir deras.
Adapun, saham-saham yang menjadi pilihan investor hingga saat ini masih berkorelasi dengan sektor infrastruktur dan industri yang digenjot pemerintah. Sektor perbankan, konstruksi, properti, dan consumer goods, dinilai menjadi pilihan investor.