Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

So Good Food & Cargill Merangsek Pasar Produk Daging Olahan di Indonesia

PT So Good Food dan PT Cargill Food Investment Indonesia membangun perusahaan patungan di Indonesia untuk menghasilkan dan memasok produk daging unggas olahan siap makan.
Anak usaha Japfa, So Good Food, dan Cargill Food Investment Indonesia membangun perusahaan patungan di Indonesia untuk menghasilkan dan memasok produk daging unggas olahan siap makan/Ilustrasi-shareinv.com
Anak usaha Japfa, So Good Food, dan Cargill Food Investment Indonesia membangun perusahaan patungan di Indonesia untuk menghasilkan dan memasok produk daging unggas olahan siap makan/Ilustrasi-shareinv.com

Bisnis.com, JAKARTA -- PT So Good Food dan PT Cargill Food Investment Indonesia membangun perusahaan patungan di Indonesia untuk menghasilkan dan memasok produk daging unggas olahan siap makan.  

Keduanya baru saja mendirikan perusahaan patungan bernama PT Cahaya Gunung Foods. So Good Food, produsen daging olahan di Indonesia, memiliki 40% saham dalam Cahaya Gunung, sedangkan Cargill Food mengantongi 60% saham.

Cargill Food ialah anak usaha yang sepenuhnya dimiliki perusahaan agribisnis dan industri makanan Cargill Inc. Adapun, So Good Food dimiliki Japfa Ltd. Japfa Ltd. sendiri merupakan pemegang 58,73% saham dalam PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) per 30 Juni 2016.   

Kemitraan strategis tersebut akan mendorong kapabilitas So Good Food di teknologi pengolahan makanan konsumen yang inovatif dan berkualitas tinggi dengan memanfaatkan keahlian industri Cargill. Japfa dan Cargill juga akan bekerjasama untuk menghasilkan produk makanan bernilai tambah.

Selain jasa manufaktur untuk So Good Food, Cahaya Gunung Foods (JVCo) akan menyediakan produk berkualitas tinggi yang menyasar restoran mapan cepat saji, hotel, restoran, sektor jasa makanan (horeka), toko serba ada, dan kios di stasiun pengisian bahan bakar di Indonesia. JVCo juga akan mengekspor produk ke Indonesia.

Derek Schoonbaert, Managing Director Cahaya Gunung Foods, mengatakan Indonesia merupakan pasar penting bagi Cargill. JVCo merupakan perusahaan pertama Cargill di bisnis unggas di Indonesia.

"Kami akan menerapkan sistem dan proses kelas dunia untuk memastikan produk ayam berkualitas tinggi lewat keahlian dan standar kualitas industri luas yang kami miliki," katanya lewat siaran pers di website Singapore Stock Exchange, Selasa (20/9/2016).

JVCo pada awalnya akan beroperasi di pabrik daging milik So Good Food di Boyolali dan mengambil alih pekerjaan di pabrik pengolahan itu. Kedua perusahaan pun akan menelisik peluang investasi lanjutan, memperluas kinerja, dan fokus pada produk premium.

Sementara itu, So Good Food akan terus menjalankan empat pabrik pengolahan daging di Indonesia dan fokus pada produksi makanan siap santap, seperti chicken nuggets, bakso, dan sosis kemasan.

Merujuk Euromonitor, Indonesia merupakan pasar jasa makanan terbesar di Asean. Laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) nilai penjualan jasa makanan di Indonesia sebesar 8,7% selama 2010-2014. Pada 2014 nilainya mencapai US$36,8 miliar, sekitar US$14 miliar lebih tinggi dari Thailand.

CAGR nilai penjualan jasa makanan pada 2015-2019 diperkirakan sebesar 9,0% hingga menyentuh angka US$56,3 miliar pada akhir 2018. Restoran layanan penuh, restoran cepat saji, dan kios merupakan tiga besar pendorong pasar jasa makanan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper