Bisnis.com, JAKARTA— Indomitra Securities memprediksi pasar surat utang negara berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Rabu (31/8/2016) seiring masih ragunya investor masuk ke pasar ke pasar obligasi.
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division PT Indomitra Securities mengatakan pagi ini pasar obligasi dibuka menguat tipis di bandingkan penutupan dengan potensi menguat terbatas. Keterbatasan ini datang seiring masih ragunya para pelaku pasar dan investor untuk masuk ke dalam pasar obligasi karena khawatir akan adanya penurunan di tengah keluarnya asing saat ini.
Penguatan didorong oleh penguatan rupiah yang dibuka di Rp13.268. Namun, penguatan rupiah juga akan dihambat dengan masih lemahnya harga minyak WTI pagi ini yang di buka di US$46,24 per barrel.
Dia menilai, asing masih menunjukkan arus keluar didorong oleh ekspetasi kenaikan suku bunga the Fed pada September. Terlihat, sejak 18 Agustus, porsi Asing secara persentase 39,6%, tetapi dalam kurun waktu 2 minggu porsi itu turun menjadi 38,9%.
“Para pelaku pasar dan investor juga menunggu data inflasi yang akan keluar besok. Kami masih merekomendasikan beli, namun dalam volume kecil. Cermati setiap sentiment yang hadir terutama dari global, karena akan mempengaruhi arah obligasi,” katanya dalam riset.
FR56 pukul 09.55 WIB
Periode |
| FR56 (10 tahun) |
|
|
| Harga | % | Yield | % |
31Agustus | 108,83 | -0,04 | 7,127 | +0,09 |
30 Agustus | 108,88 | -0,17 | 7,121 | +0,34 |
29 Agustus | 109,06 | -0,45 | 7,097 | +0,09 |
Sumber: Bloomberg