Bisnis.com, JAKARTA— MNC Securities memprediksi harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Rabu (31/8/2016) cenderung bergerak terbatas di tengah investor yang masih akan mencermati data ekonomi penting yang akan disampaikan pada pekan ini.
Dari dalam negeri, investor akan menantikan data inflasi di bulan Agustus 2016 yang akan disampaikan pada hari Kamis, 1 September 2016. Analis memperkirakan bahwa di bulan Agustus 2016 akan terjadi inflasi sebesar 0,04% (MOM) dan 3,10% (YoY). Data tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode Juli 2016 yang sebesar 0,69% (MoM) dan 3,21% (YoY). Terkendalinya laju inflasi akan membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan.
Adapun, data ekonomi global yang dinantikan oleh investor adalah data sektor tenaga kerja Amerika yang akan disampaikan pada hari Jumat, 2 September 2016 waktu setempat. Analis memperkirakan bahwa di Agustus 2016, angka pengangguran di Amerika akan turun menjadi 4,8% dari 4,9% di bulan Juli 2016 dengan adanya penambahan tenaga kerja di luar sektor pertanian (Nonfarm Payrolls) sebanyak 175 ribu tenaga kerja.
Data tenaga kerja Amerika akan menjadi pertimbangan bagi Bank Sentral Amerika untuk menaikkan suku bunga cuan, dimana pelaku pasar berspekulasi bahwa kenaikan akan dilakukan di bulan September 2016.
Analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan secara teknikal, harga SUN masih berada pada tren penurunan, sehingga dalam jangka pendek akan membuka peluang terjadinya penurunan harga SUN dalam jangka pendek.
Dengan kondisi tersebut, investor disarankan untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN dengan melakukan strategi trading jangka pendek di tengah kondisi pasar SUN yang bergerak berfluktuasi.
Bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang, momentum koreksi dapat dimanfaatkan untuk mulai kembali mengakumulasi SUN terutama pada tenor panjang seperti FR0071, FR0054, FR0058, FR0068 dan FR0067.
“Sementara itu penawaran obligasi korporasi di pasar perdana dapat menjadi alternatif bagi investor yang mengharapkan tingkat imbal hasil yang cukup tinggi dibandingkan dengan imbal hasil SUN dengan tenor yang sama,”katanya dalam riset.
Sementara itu dari pasar surat utang global, imbal hasil surat utang global bergerak bervariasi dimana untuk imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup pada level 1,57% mengalami kenaikan terbatas dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya di 1,56% meskipun sempat menyentuh level 1,59% pada perdagangan kemarin.
Adapun, imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama ditutup dengan penurunan pada level -0,093% dari posisi penutupan sebelumnya di level -0,085% dan imbal hasil surat utang Jepang juga ditutup turun pada level -0,080%.