Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian BUMN kembali mencari pinjaman bilateral dari perbankan luar negeri untuk membiayai proyek-proyek pemerintah.
Tahun lalu China Development Bank (CDB) memberikan pinjaman kepada tiga bank BUMN yaitu BBRI, BMRI dan BBNI dengan total nilai US$3 miliar atau sekitar Rp42 triliun. Dalam rencana pembangunan jangka menengah pemerintah membutuhkan dana Rp5.000 triliun sementara kapasitas perbankan menurut Kementerian BUMN Rp450 triliun hingga Rp500 triliun.
Untuk mencari pinjaman baru, Kementerian BUMN harus memastikan terlebih dahulu proyek-proyek yang akan dibiayai dan kesiapan bank BUMN dalam menyalurkan pinjaman tersebut.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis OJK, kredit yang disalurkan bank-bank BUMN per Juni 2016 mencapai Rp1.620,87 triliun atau tumbuh 16,4% YOY. Kredit yang disalurkan ke sektor listrik, gas dan air mencapai Rp 64,27 triliun (39,9% YOY), konstruksi mencapai Rp 79,28 triliun (27,9% YOY) dan untuk sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi Rp62,07 triliun (3,9% YOY).
“Perlu diperhatikan bahwa rasio utang luar negeri pemerintah terhadap PDB menunjukkan tren peningkatan sejak 2013 di level 13,5% menjadi 18,0% per Juni 2016,” papar riset Henan Putihrai (HP) Financials, Rabu (31/8/2016).