Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Lokal di Jabar Digenjot Go Public

Perusahaan lokal di Tanah Priangan akan lebih digenjot untuk menjadi perusahaan terbuka atau go public di pasar modal dalam masa pelaksanaan program amnesti pajak pada tahun ini, ditopang pendirian Pusat Informasi Go Public Perwakilan Jawa Barat.
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, BANDUNG — Perusahaan lokal di Tanah Priangan akan digenjot untuk menjadi perusahaan terbuka atau go public di pasar modal dalam masa pelaksanaan program amnesti pajak pada tahun ini, ditopang pendirian Pusat Informasi Go Public Perwakilan Jawa Barat.

Terhitung perusahaan asal Jabar yang sudah melantai di bursa saham yalni sebanyak 32 emiten, terdiri dari 11 emiten berkantor pusat di Bandung, 11 emiten di Bogor, 7 emiten di Bekasi, dan masing-masing satu emiten di Karawang, Cikarang, serta Sukabumi.

Hari Mulyono, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Bandung yang kini menjadi Pusat Informasi Go Public Jabar itu, mengatakan perubahan kantornya sejalan dengan implementasi amnesti pajak yang perlu direspon dengan penambahan jumlah emiten baru.

“Kami menargetkan dalam sebulan nanti ada satu perusahaan yang berangkat [ke pasar modal]. Jadi, dalam setahun, kira-kira ada 12 perusahaan yang bisa IPO [initial public offering],” katanya usai peresmian Kantor BEI-Pusat Informasi Go Public di Bandung, Kamis (18/8).

Sebagai bentuk dukungan terhadap kesuksesan program amnesti pajak, dia menyebutkan kantornya itupun menjadi pemberi layanan one stop service tax amnesty (OSSTA). Apalagi di sisi lain, menurutnya, dana repatriasi dari amnesti pajak bisa dimanfaatkan perusahaan IPO.

“Adanya time frame dalam program tax amnesty ini bisa dimanfaatkan wajib pajak [perusahaan lokal] untuk go public. Ini bisa menjadi alternatif bagi wajib pajak untuk menyimpan dana repatriasinya,” ujar Hari.

Sebagai informasi, berdasarkan data Pusat Informasi Go Public Jabar, hingga semester I/2016 transaksi saham Jabar menyentuh angka Rp57,178 triliun. Dari total transaksi tersebut, investor asal Bandung memberikan kontribusi sebesar Rp17 triliun.

Diperkirakan sampai akhir tahun ini nilai transaksi saham dapat melampaui pencapaian 2015 yang tercatat sebesar Rp25 triliun. Hingga penghujung 2016 mendatang, diperkirakan transaksi saham mencapai Rp30 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper