Bisnis.com, JAKARTA— Sepanjang tahun berjalan, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia turun paling tinggi di antara negara-negara Asia lainnya.
Berdasarkan data Asia Bond Online, yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun telah turun 197,1 basis poin ke level 6,77% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan pada 11 Agustus 2016.
Penurunan tersebut merupakan yang paling tinggi dibandingkan dengan penurunan yield obligasi tenor 10 tahun berdenominasi lokal yang diterbitkan oleh pemerintah sejumlah negara di Asia, bahkan Amerika Serikat. Sepanjang tahun berjalan, yield obligasi pemerintah AS turun 71,0 bps ke level 1,55%.
Di Asia Tenggara, penurunan yield obligasi yang cukup drastis juga dialami oleh obligasi Filipina yang turun 87,7 bps menjadi 3,22%, obligasi Singapura -80,7 bps menjadi 1,79%, Malaysia -57,7 bps menjadi 3,60%, Thailand -45,9 bps menjadi 2,04%, dan Vietnam -16,3 bps menjadi 7,01%.
Di kawasan Asia lainnya, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang terkoreksi 36,0 bps menjadi -0,09%, Hong Kong -64,0 bps menjadi 0,93%, Korea Selatan -68,5 bps menjadi 1,40%, dan China turun 15,6 bps menjadi 2,70%.
Besarnya penurunan yield obligasi Indonesia membuat imbaal hasil obligasi Indonesia saat ini berada di urutan ke-2 setelah Vietnam. Sebelumnya, yield obligasi Indonesia sempat berada di posisi atas.