Bisnis.com, JAKARTA— Bank Indonesia mengungkapkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II/2016 mencatat surplus US$ 2,2 miliar, setelah defisit US$0,3 miliar pada kuartal II/2016.
Surplus tersebut ditopang oleh penurunan defisit transaksi berjalan (CAD) dari US$4,8 miliar menjadi US$4,7 miliar, serta peningkatan surplus transaksi modal dan finansial sebesar 61,6% menjadi US$7,4 miliar dari kuartal sebelumnya US$ 4,6 miliar.
Peningkatan surplus transaksi modal dan finansial terutama didorong oleh net inflow investasi portofolio yang naik 88,5% dari kuartal I/2016 menjadi US$8,4 miliar. Current account deficit (CAD) pada kuartal II/2016 yang mengalami perbaikan dari kuartal sebelumnya 2,19% GDP menjadi 2,02% GDP, didorong oleh peningkatan ekspor seiring meningkatnya harga komoditas.
Sementara itu peningkatan defisit impor mengindikasikan masih lemahnya impor bahan baku dan barang modal yang mempengaruhi tertahannya aktivitas ekonomi domestik.
“Sejalan dengan program tax amnesty, investasi portofolio berpotensi mengalami peningkatan ditopang net inflow asing di pasar saham maupun obligasi yang YTD masing-masing telah mencapai Rp37,5 triliun dan Rp108,0 triliun,” papar riset HP Financials, Senin (15/8/2016).