Bisnis.com, JAKARTA— Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah emiten menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (4/8/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, mengemukakan emiten tersebut adalah:
- LSIP serap belanja modal Rp110 miliar
PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) masih menahan diri untuk melakukan ekspansi yang agresif. Saat ini, perseroan baru menyerap belanja modal sebesar Rp110 miliar dari target anggaran belanja sebesar Rp800 miliar. Belanja modal itu digunakan untuk kegiatan operasional perseroan dan ekspansi organik seperti menambah lahan tertanam. Tahun ini, LSIP menargetkan akan menambah sekitar 1.500 hektare lahan tertanam. Saat ini, perseroan masih belum merilis kinerja semester I 2016 karena masih dalam tahap audit.
- MYRX akan stock split 1:5
PT Hanson Internasional Tbk (MYRX) melakukan permohonan pemecahan nominal saham atau stock split pada saham biasa perseroan. Rencana stock split tersebut sudah disetujui dalam RUPS Luar Biasa 28 Juli lalu yakni 1:5. Jumlah saham seri A dengan nominal Rp500 sebanyak 700.700.000 saham akan menjadi Rp100 atau menjadi 3.503.500.000.
Sedangkan seri C sebelumnya sebesar Rp110 per saham atau 15.043.140.235 menjadi Rp22 atau Rp75.215.701.175 lembar saham. Akhir perdagangan saham dengan nominal lama di pasar reguler pada 12 Agustus 2016 dan mulai perdagangan di pasar reguler/negosiasi pada 15 Agustus 2016 dan di pasar tunai 19 Agustus 2016.
- Mitsui dan Fujimori sebagai pengendali baru IGAR
Mitsui & Co Ltd, dan Fujimori Kogyo Ltd secara bersama-sama sebagai pengendali baru PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR). Pengambilalihan 772.112.420 saham IGAR telah selesai dilakukan pada 2 Agustus 2016. Jumlah pengambilalihan tersebut mewakili 79,4% dari total saham perseroan. IGAR meraih penjualan bersih Rp391,31 miliar hingga Juni 2016 dengan laba bersih Rp27 miliar.
- WIKA bukukan kontrak baru Rp22,73 triliun
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah membukukan kontrak baru sebesar Rp22,73 triliun di minggu pertama Agustus 2016. Jumlah ini setara 43,04% dari target kontrak baru Rp52,80 triliun sepanjang 2016. Perolehan kontrak baru tersebut meningkat 106,13%, bila dibandingkan periode yang sama tahun 2015.
Hingga akhir Agustus ini, perseroan memperkirakan bisa mendapat tambahan kontrak baru sebesar Rp17 triliun dari proyek High Speed Railway. Kontribusi tersebut diharapkan dapat menambah nilai kontrak baru Agustus menjadi Rp40 triliun, atau 75,75% dari target kontrak baru 2016. Sehingga, total kontrak dihadapi perseroan menjadi Rp73,47 triliun, atau 88,94 persen dari target total kontrak dihadapi tahun 2016 sebesar Rp86 triliun.
- SIMP bentuk perusahaan patungan dengan DAITOCACAO
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) telah menandatangani suatu Nota Kesepahaman dengan DAITOCACAO CO Ltd asal Jepang untuk memulai suatu pembahasan kerjasama mengenai rencana pendirian perusahaan patungan di Indonesia. Perusahaan patungan ini bergerak dalam industri dan pemasaran produk-produk cokelat secara komersial. DAITOCACAO merupakan anak perusahaan dari The Nisshin OilliO Group, suatu perusahaan yang tercatat di Bursa Tokyo. Perusahaan patungan tersebut akan memanfaatkan teknologi yang canggih dalam industri cokelat yang dimiliki oleh DAITOCACAO dan mengekplorasi kesempatan untuk masuk ke pasar cokelat.
- PGAS tambah 500 pelanggan gas BUMI di Batam
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menambah sekitar 500 pelanggan gas bumi untuk rumah tangga di Batam Provinsi Kepulauan Riau. Melalui anak usaha PT PGAS Solution, perseroan sedang membangun pipa sepanjang 10,6 kilometer dengan nilai proyek sekitar Rp9,08 miliar. Pipa tersebut akan menyalurkan gas kepada sekitar 500 rumah di Perumahan Greenland, Perumahan Kurnia Djaya Alam, dan Perumahan Tunas Regency di Pulau Batam. Proyek ini dibiayai PGAS sendiri.
PGAS memiliki target menambah jaringan gas melalui Program PGN Sayang Ibu sebanyak 110.000 sambungan rumah tangga periode 2016-2019