Bisnis.com, JAKARTA- Indeks dolar Amerika Serikat melemah, tertekan penguatan yen.
Yen naik 1,5% ke 100,89 per dolar AS, setelah pemerintah Jepang mengumumkan paket fiskal sebesar seperempat dari total jumlah belanja.
Yen menyentuh level terkuat sejak 11 Juli 2016.
The Bloomberg Dollar Spot Index, yang mengukur kekuatan greenback terhadap 10 mata uang utama, melemah untuk kelima kalinya dalam enam hari perdagangan. Turun 0,6%.
Sementara itu dolar Selandia Baru dan Australia melonjak 1%.
Potensi Federal Reserve menaikkan suku bunga tahun ini mengecil, peluang tertekan ke bawah 40% setelah rilis data ekonomi AS lebih rendah dari perkiraan. Sementara itu pasar menunggu data pertumbuhan ekonomi AS pada hari Jumat.
Pound sterling tercatat juga menguat. Naik 1,4% menjadi US$ 1,3357. Setelah Bank of England memberikan keputusan suku pasca-Brexit kedua pada Kamis.
Seperti diketahui pemerintah Jepang yang meningkatkan pengeluaran sebesar 4,6 triliun yen (US$45.000.000.000).
Data AS Selasa merilis tingkat konsumsi AS kehilangan daya di tengah lambannya kenaikan upah.
"Perekonomian tidak berkembang pesat, sehingga faktor pendorong berikutnya tidak diketahui sekarang," kata Kevin Caron, Manajer Portofolio Stifel Nicolaus & Co seperti dikutip Bloomberg, Rabu (3/8/2016).