Bisnis.com, JAKARTA— Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah emiten menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (28/7/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, mengemukakan emiten tersebut adalah:
- Anak usaha BUVA dapat pinjaman Rp100 miliar
PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), melalui anak usahanya mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) senilai Rp100 miliar. Perseroan menyatakan telah melakukan penandatanganan perjanjian pemberian fasilitas kredit antara Bank QNB Indonesia dan PT Bukit Lentera Sejahtera (BLS). BLS selaku debitur dan merupakan anak usaha BUVA, di mana BUVA memegang saham di BLS dengan presentase kepemilikan saham sebesar 60% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor pada BLS. Fasilitas kredit senilai Rp100 miliar yang akan digunakan untuk pembiayaan konstruksi Alila Sudirman Central Business District Hotel di Jakarta
- Laba bersih AALI meningkat 78,23%
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat pertumbuhan laba bersih 78,23% hingga Juni 2016 menjadi Rp792,13 miliar dibandingkan laba bersih Rp444,43 miliar yang diraih hingga Juni tahun lalu. Pendapatan bersih turun 12,2% menjadi Rp6,34 triliun dari pendapatan bersih Juni tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,22 triliun. Laba bruto tercatat turun menjadi Rp1,33 triliun dari Rp1l64 triliun. Penurunan beban perseroan menjadi Rp254,76 miliar dari Rp962,55 miliar terutama karena laba kurs yang diraih Rp259,91 miliar dari rugi kurs tahun sebelumnya Rp359,61 miliar. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp1,07 triliun dari Rp677,98 miliar. Total aset per Juni 2016 mencapai Rp25,40 triliun naik dari total aset per Desember 2015 yang sebesar Rp21,51 triliun
- TLKM bukukan kenaikan laba 33,28%
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengalami kenaikan laba bersih sebesar 33,28% hingga periode Juni 2016 menjadi Rp9,92 triliun dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,44 triliun. Pendapatan naik 15,6% menjadi Rp56,45 triliun dari Rp48,84 triliun dan laba usaha tercatat Rp19,88 triliun dari Rp15,12 triliun. Perusahaan ini mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp19,49 triliun dari Rp14,72 triliun. Jumlah liabilitas per Juni 2016 sebesar Rp76,56 triliun, naik dari jumlah liabilitas Rp72,74 triliun. Sedangkan total aset per Juni 2016 mencapai Rp171,41 triliun naik dibandingkan total aset per Desember 2015 yang sebesar Rp166,17 triliun
- Laba bersih HMSP per Juni tumbuh 22,5%
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) meraih laba bersih Rp6,14 triliun hingga Juni 2016 naik 22,5% dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,01 triliun. Penjualan bersih Rp47,33 triliun turun tipis 8,2% dari penjualan bersih periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp43,74 triliun. Laba kotor naik menjadi Rp11,56 triliun dari Rp10,26 triliun. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp8,17 triliun dari Rp6,70 triliun. Jumlah aset per Juni 2016 mencapai Rp39,32 triliun naik dari jumlah aset per Desember 2015 yang sebesar Rp38,01 triliun
- Volume penjualan SMGR naik 1,6%
Total volume penjualan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dalam periode enam bulan pertama tahun ini mencapai 13,42 juta ton atau naik 1,6% dibandingkan total volume penjualan di periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 13,42 juta ton. Volume penjualan dari Indonesia mencapai 12,37 juta ton naik 1,2% dibandingkan volume penjualan enam bulan tahun lalu yang sebanyak 12,23 juta ton. Sedangkan volume penjualan di Vietnam naik 5,4% menjadi 1,25 juta ton dibandingkan 1,19 juta ton di enam bulan tahun lalu
- Rugi bersih JPRS bertambah menjadi Rp18,35 miliar
PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) mengalami penurunan tajam penjualan bersih sebesar 74% menjadi Rp26,67 miliar hingga Juni 2016 dibandingkan penjualan bersih Rp102,56 miliar periode Juni tahun 2015. Beban pokok penjualan mencapai Rp38,70 miliar turun dari beban pokok Juni 2015 yang mencapai Rp105,37 miliar namun hal itu cukup membuat rugi kotor naik menjadi Rp12,02 miliar dari rugi kotor di tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,80 miliar. Rugi usaha meningkat menjadi Rp28,69 miliar dari rugi usaha di periode Juni tahun lalu yang Rp1,82 miliar dan rugi periode berjalan naik menjadi Rp18,35 miliar dari rugi periode berjalan Rp4,28 miliar