Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Dorong BUMD Riau Go Public

PT Bursa Efek Indonesia mendorong Badan Usaha Milik Daerah di Riau masuk dalam bursa efek atau menjadi perusahaan terbuka untuk menambah dana permodalan dan pengembangan.

Bisnis.com, PEKANBARU-- PT Bursa Efek Indonesia mendorong Badan Usaha Milik Daerah di Riau masuk dalam bursa efek atau menjadi perusahaan terbuka untuk menambah dana permodalan dan pengembangan.

Kepala BEI Perwakilan Pekanbaru Emon Sulaeman mengatakan perusahaan daerah adalah perusahaan yang fokus dalam pembangunan daerah tersebut.

"Perusahaan daerah memerlukan dana untuk permodalan dan pengembangan. Perusahaan bisa mendaftarkan sebagai perusahaan terbuka," katanya, Rabu (27/7/2016).

Terdaftarnya BUMD dalam bursa efek akan memberikan akses untuk menarik perhatian investor dari dalam negeri maupun luar negeri. Emon mengatajan perusahaan daerah harus memiliki proyeksi yang menarik agar investor tertarik dengan perusahaan tersebut.

Emon mengatakan prosedural menjadi perusahaan terbuka tidak rumit. Hanya, perusahaan harus berdiri selama dua tahun dan telah mengaudit laporan keuangan.

Riau merupakan salah satu daerah sentra perkebunan sawit dan migas. Harga komoditas ini kerap fluktuaktif bahkan melemah.   BEI terus menyasar pihak-pihak industri untuk "Go Public" agar ekonomi Riau dapat tertolong.

"Sudah ada beberapa perusahaan daerah yang berminat. Namun, sejauh ini masih belum ada," kata Emon.

BEI melihat beberapa BUND yang berpotensi, salah satunya Bank Riau Kepri. BEI juga melihat perusahaan daerah Kawasan Industri Tanjung Buton yang akan mengembangkan kawasan industri di Selat Malaka, Kabupaten Siak.

Sebelumnya, salah satu BUMD Kabupaten Siak yang mengelola KITB, PT Bumi Siak Pusako Zapin akan membangun industri hilir Cruide Palm Oil dan Migas di kawasan industri tersebut.

BSP Zapin melakukan berbagai cara  menarik investor untuk mengembangkan kawasan tersebut. Perusahaan daerah itu tidak ingin bergantung dengan APBD dan APBN.

BSP Zapin tengah mempertimbangkan masuk ke bursa saham. Untuk menggaet investor, BSP Zapin juga akan memanfaatkan program Tax Amnesty untuk menjaring investor.


"BSP Zapin terus mencari investor. Kami telah mengandeng PT Bosowa Corporindo dan masih memerlukan investor lain," kata Direktur PT BSP Zapin Feldiansyah.

Bosowa Corporindo akan membangun crane dan fasilitas pendukung untuk mengelola pelabuhan Tanjung Buton Siak yang berada di Selat Melaka dan berdekatan dengan Singapura dan Malaysia. Operasional KITB ditargetkan bisa dimulai pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper