Bisnis.com, JAKARTA— Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah emiten menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Selasa (26/7/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (26/7/2016), mengemukakan aksi sejumlah emiten tersebut adalah:
- Cum stock split BTON 1:4 pada 29 Juli
PT Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON) akan mulai memperdagangkan nominal saham baru di pasar reguler dan negosiasi pada 1 Agustus 2016 mendatang. Untuk perdagangan dengan nominal baru di pasar tunai dilakukan pada 4 Agustus 2016. Perseroan akan memecah nominal saham dari Rp100 menjadi Rp25 atau 1:4 dimana rencana ini sudah disetujui dalam RUPS Pemegang Saham pada 2 Juni lalu. Dengan demikian maka total saham perseroan usai pemecahan nominal saham menjadi 720.000.000 lembar dari sebelumnya 180.000.000 lembar
- Per Juni, DEFI bukukan laba bersih Rp4,32 miliar
PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) mengalami kenaikan tajam pendapatan per 30 Juni 2016 sebesar 265% YoY menjadi Rp5,74 miliar dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,57 miliar. Beban usaha turun menjadi Rp1,24 miliar dari beban di Juni tahun lalu yang sebesar Rp1,94 miliar dan laba sebelum pajak diraih Rp4,50 miliar usai merugi sebelum pajak per Juni 2015 sebesar Rp368,32 juta. Meski beban pajak naik jadi Rp183,01 miliar dari beban pajak Juni 2015 yang Rp156,66 miliar namun perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp4,32 miliar usai menderita rugi di Juni 2015 sebesar Rp522,92 juta.
- Per Juni, YULE mengalami rugi Rp525,74 juta
PT Yulie Sekurindo Tbk (YULE) menderita rugi sebesar Rp525,74 juta hingga periode Juni 2016 setelah meraih laba sebesar Rp420,95 juta pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha mengalami kenaikan sebesar 60,9% YoY menjadi Rp530,05 juta dibandingkan pendapatan usaha periode Juni 2015 yang sebesar Rp329,26 miliar. Beban usaha turun menjadi Rp1,36 miliar dari Rp1,51 miliar membuat rugi usaha turun menjadi Rp832,20 juta usai menderita rugi usaha Rp1,18 miliar periode tahun sebelumnya. Namun perseroan menderita penurunan tajam penghasilan lain-lain menjadi Rp127,78 juta dari Rp1,70 miliar terutama karena rugi kurs diderita Rp664,82 juta usai meraih laba kurs tahun lalu Rp964,18 juta.
- LTLS akan gabung tiga anak usahanya
PT Lautan Luas Tbk (LTLS) berencana melakukan penggabungan anak-anak perusahaan perseroan yakni PT Metabisulphite Nusantara (META) dan PT White Oil Nusantara (WON) yang berkedudukan di Gresik serta PT Dunia Kimia Jaya (DKJ) yang berkedudukan di Bekasi. Dengan penggabungan META dan WON ke dalam DKJ, tanpa perlu sebelumnya dilakukan likuidasi META dan WON akan gugur demi hukum. Sementara DKJ tetap berdiri dan menjalankan usaha DKJ, META dan WON.
- ENRG berencana refinancing utang US$60 juta
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menargetkan untuk pelunasan kembali utang tahun ini hingga US$60 juta demi meringankan beban keuangan. Perseroan ingin meningkatkan kinerja melalui efisiensi terutama areal-areal yang tidak efisien, serta dari tenaga kerja, peralatan, hingga sumber daya. Potensi pembiayaan kembali (refinancing) masih dilakukan penjajakan-penjajakan bergantung pada aksi korporasi yang dilakukan perseroan. Dari beberapa corporate action yang dilakukan, nanti akan dilakukan refinancing atau pelunasan. Hingga akhir 2015, pinjaman jangka pendek berjumlah total US$141,59 juta dari sebelumnya US$148,29 juta. Pinjaman terbesar berasal dari PST Finance Ltd., Cayman Island senilai US$60,27 juta, Pro Strategic Investors Ltd., Cayman Island senilai USD50,47 juta, dan Greenwich International Limited Seychelles senilai USD26,7 juta.
- WSKT berencana divestasi 40% saham Waskita Toll Road
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan tambahan modal sekitar Rp5 triliun dari divestasi 40% saham anak usaha yang bergerak di bisnis tol, yakni PT Waskita Toll Road (WTR). Perseroan akan melepas 40% saham perseroan ke investor strategis tanpa melalui penawaran umum di Bursa Efek Indonesia. Saat ini, WSKT masih menyeleksi calon investor yang tertarik mengakuisisi saham Waskita Toll Road yang akan dilepas perseroan. Proses divestasi diharapkan selesai pada kuartal III/2016 atau paling lambat pada kuartal IV/2016. Saat ini ekuitas perseroan telah ditambah menjadi sekitar Rp 8 triliun