Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (18/6/2016) bergerak di kisaran support 13.093 serta resisten 13.058.
Kepala Riset NHKSI Reza Priyambada mengatakan menguatnya pound sterling dan euro terhadap dolar AS, membuat laju rupiah turut terbantu akan kondisi tersebut.
Meski begitu, ujarnya, rilis kenaikan cadangan devisa dan surplus tipis neraca perdagangan terimbangi oleh kian minimnya katalis dari penerapan dan realisasi tax amnesty.
Sehingga, tambahnya, membuat pergerakan rupiah bergantung pada keadaan global. Terutama kebijakan bank sentral Inggris (BoE) yang tetap mempertahankan tingkat suku bunganya.
“Keadaan tersebut membuat pergerakan rupiah cenderung menguat terbatas,” kata Reza dalam risetnya.
Ditambah lagi dengan kembali melemahnya yen, seiring ekspektasi stimulus bank sentral Jepang (BoJ), turut menghambat penguatan rupiah terhadap dolar AS.
Reza mengemukakan masih belum adanya sentimen yang kuat dan mampu menopang laju rupiah, membuat rupiah hanya cenderung bergerak konsolidasi.
Meskipun, ujar dia, secara mingguan tercatat menguat dari akhir pekan sebelumnya.
“Kembali membaiknya harga komoditas dunia disertai CPO yang berada dilevel 2.276 ringgit per metrik ton (vs RM 2222/MT), diharapkan mampu dijadikan momentum
rupiah untuk mendobrak area resistennya,” kata Reza.