Bisnis.com, JAKARTA- Indeks dolar Amerika Serikat menguat pada penutupan perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB.
Pada penutupan perdagangan Senin (11/7/2016), indeks dolar menguat 0,28% ke 96,571.
Indeks dolar mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Penguatan indeks dolar dipicu data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat dengan angka yang jauh melampaui prediksi.
Data tersebut kembali memunculkan kemungkinan bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya sebelum akhir tahun 2016.
Dolar juga menguat atas yen, setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggelontorkan stimulus fiskal baru setelah kemenangan bagi koalisi yang berkuasa di parlemen.
Berita bahwa stimulus bisa mencapai 10 triliun yen mendorong bursa saham Jepang melompat nyaris 4%, dan mendorong penguatan dolar atas mata uang Jepang.
Bank of Japan diperkirakan akan memberikan pelonggaran tambahan untuk mempertahankan suku bunga rendah, dan yen yang lemah untuk memastikan belanja stimulus.
"Sekarang terlihat seperti ada kebijakan fiskal dan moneter yang terkoordinasi," kata Greg Anderson, Kepala Global Strategi Valuta Asing BMO Capital Markets seperti dikutip Reuters, Selasa (12/7/2016).
Posisi indeks dolar AS
11 Juli | 96,571 (+0,28%) |
8 Juli | 94,302 (-0,03%) |
7 Juli | 96,328 (+0,29%) |
Sumber: US Dollar Index Spot Rate, 2016