Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Securities Indonesia mengemukakan kian meredanya sentimen Brexit, memberikan angin segar bagi pasar keuangan, termasuk pasar obligasi.
Pasar obligasi masih bertahan bergerak di zona hijau.
“Pelaku pasarpun masih melakukan aksi beli sehingga membuat sejumlah yield obligasi kian berangsur turun,” kata Reza dalam risetnya.
Pergerakan yield untuk masing-masing tenor ialah untuk pendek (1-4 tahun) rata-rata mengalami penurunan yield 4,69 bps. Tenor menengah (5-7 tahun) turun sebesar 1,61 bps. Tenor panjang (8-30 tahun) turun 4,92 bps.
“Masih adanya aksi beli memberikan kesempatan bagi laju pasar oblgasi untuk bertahan dalam kenaikannya,” kata Reza.
Tak terkecuali, tambahnya, pada sejumlah obligasi benchmark, yaitu:
- FR0053 yang memiliki waktu jatuh tempo ±6 tahun dengan harga 103,52% memiliki yield 7,40% atau turun 8,74 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,15% memiliki yield 7,49%.
- FR0072 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 104,32% dan yield 7,82% atau turun -11,81 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,11% dan yield 7,94%.
Reza mengemukakan pada Selasa (28/6/2016), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,38 bps di level 112,92 dari sebelumnya di level 112,49.
Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,11 bps di level 106,79 dari sebelumnya di level 106,68.
Reza mengemukakan pada laju yield obligasi korporasi, mulai adanya aksi beli berimbas pada penurunan yield.
- Obligasi korporasi dengan rating AAA dimana yield untuk tenor 9-10 di kisaran level 9,54%-9,55%.
- Obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, yield di kisaran level 9,65%-9,66%.
- Yield pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,00%-11,03%
- Yield pada rating BBB di kisaran 13,52%-13,53%.