Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga kontrak September 2016 bergerak melesat pada perdagangan hari ini, Selasa (28/6/2016), sejalan dengan melemahnya dolar AS serta berlanjutnya implikasi dari kemenangan Brexit.
Harga komoditas logam tersebut melesat 1,62% atau 3,45 poin ke US$216 per pound pada pukul 14.22 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,21% di posisi US$213 per pound.
Seperti dilansir Reuters hari ini, hasil referendum Inggris Kamis lalu terus berdampak pada pasar finansial, dengan pelemahan pound sterling ke level terendahnya dalam 31 tahun.
Namun, menurut Standard Chartered, logam telah terbukti memiliki lebih daya tahan beberapa hari ini, setelah tembaga jatuh hampir 5% pada perdagangan Jumat.
“Dampak hasil referendum Brexit terhadap logam dasar relatif pendek,” paparnya. “Kami rasa tembaga cenderung terus lebih baik (secara relatif) dalam jangka pendek di saat para investor melakukan posisi pada lingkungan yang tidak berisiko, seperti yang telah terjadi sepanjang minggu terakhir.”
Ditambahkan oleh ANZ, penguatan tembaga juga didukung kemunculan pembeli China setelah adanya berita bahwa pihak regulator di negara tersebut akan menyokong yuan.
Di sisi lain, indeks dolar AS yang memantau pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama melemah 0,47% atau 0,458 poin ke level 96,086 pada pukul 14.23 WIB.
Pada perdagangan kemarin (27/6/2016), harga tembaga berhasil ditutup dengan penguatan 0,45% atau 0,95 poin ke US$212,55 per pound meski dibuka stagnan, setelah Konselor Inggris George Osborne berusaha untuk meyakinkan pasar pasca keputusan Brexit.
Pergerakan tembaga di Comex Commodity Exchange untuk kontrak September 2016:
Tanggal | Level | Perubahan |
28/6/2016 | 216,00 | +1,62% |
27/6/2016 | 212,55 | +0,45% |
24/6/2016 | 211,60 | -2,29% |
23/6/2016 | 216,55 | +1,38% |
22/6/2016 | 213,60 | +0,85% |
Sumber: Bloomberg