Bisnis.com, HONG KONG – Pergerakan indesk saham dan mata uang pasar negara-negara berkembang melemah pada hari kedua perdagangan, Senin (27/6/2016), akibat kekhawatiran bahwa keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) akan melemahkan pertumbuhan ekonomi global di tengah berlanjutnya penurunan harga minyak mentah dunia.
Indeks saham MSCI Emerging Markets drop 0,9% pada pukul 10.30 pagi waktu Hong Kong setelah tumbang 3,5% pada perdagangan Jumat.
Sementara itu, indeks mata uang MSCI Emerging Markets turun 0,6% seiring penurunan minyak Brent sebesar 0,7%.
Bursa saham di Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Indonesia dibuka lebih rendah pada awal perdagangan hari ini di Asia. Di sisi lain, kinerja mata uang rand Afrika Selatan dan zloty Polandia memimpin pelemahan pada mata uang emerging markets.
“Awan hitam dari Brexit akan terus memabukkan sentimen emerging market untuk beberapa lama,” ujar Jason Daw, kepala strategi devisa emerging market Societe Generale SA, seperti dilansir oleh Bloomberg. “Premi risiko pasti meningkat, dihubungkan dengan lebih besarnya kemungkinan disintegrasi di Eropa yang lebih luas serta melambatnya pertumbuhan di Inggris dan Eropa.”