Bisnis.com, JAKARTA- Referendum Inggris dengan suara yang memilih Inggris keluar dari Uni Eropa unggul mengantarkan emas ke level tertinggi dalam dua tahun perdagangan terakhir.
Jajak pendapat yang lebih banyak memutuskan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa menyebabkan pasar global bergejolak, sehingga investor memburu safe haven termasuk emas.
Harga bisa melompat sebesar 7,7% pada akhir tahun ini, seperti dikemukakan survei Bloomberg.
"Ada banyak ketidakpastian dan konflik di sana, dan ketidakpastian dan konflik itu sentimen baik untuk emas," kata Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management seperti dikutip Bloomberg, Senin (27/6/2016).
Di New York, kontrak berjangka naik 2,1% pekan lalu menjadi US$1.322,40 per ounce di bursa komoditas Comex.
Diprediksi harga bisa menembus US$1.424 per ounce pada akhir tahun ini, menurut survei Bloomberg dari rata-rata sebanyak 12 prediksi analis.
Seperti diketahui jajak pendapat atau referendum posisi Inggris di Uni Eropa di gelar 23 Juni. Hasilnya 51.85% (vs 48.15%) penduduk Inggris sepakat untuk meninggalkan Uni Eropa.